CIKAMPEK

Pendapatan Sopir Angkot Merosot

NONGKRONG : Sopir angkot Cikampek terlihat hanya berkumpul karena sepi penumpang. Pendapatan mereka mulai menurun sejak wabah corona menyebar, terutama di Karawang.

CIKAMPEK, RAKA – Usai diberlakukan kebijakan pemerintah sekolah belajar di rumah berdampak kepada pendapatan sopir angkutan umum (angkot). Oleh karenanya, para sopir angkot di Karawang meminta pemerintah memperhatikan mereka.

Erwin (57), Warga Desa Cikampek Utara mengatakan, sudah belasan tahun narik angkot. Namun pendapatan setiap tahun selalu merosat, apalagi dengan adanya virus corona. “Semenjak anak sekolah diliburkan, pendapatan sopir angkot menurun drastis,” ucapnya, kepada Radar Karawang.

Ia mengaku, biasanya dari penghasilan angkot yang diterimanya sebesar ratusan ribu rupiah dari siswa, kini hanya mengandalkan penumpang warga. Biasanya seratus sampai Rp150 ribu, sekarang hanya mendapatkan Rp50 ribu. “Bahkan pernah mendapatkan Rp10 ribu,” akunya.

Hal serupa dialami sopir angkot lainnya, Madun (52), yang merupakan warga Desa Cikampek Utara. Sudah tiga minggi ini, pendapatan hasil narik penumpang tidak sampai Rp50 ribu per harinya. “Sepi penumpang gara-gara corono. Pendapatan per hari, tidak cukup untuk menafkahi keluarga. Karna dapatnya kecil hanya Rp30 sampai Rp50 ribu, jadinya dimarahin sama istri di rumah,” akunya.

Dengan demikian, dia meminta kepada pemerintah daerah, semua sopir angkot yang ada di kota pangkal perjuangan didata untuk diberikan bantuan kebutuhan sehari-sehari. “Harapannya, kita para sopir angkot diperhatikan, untuk menafkahi keluarga,” harapannya. (acu)

Related Articles

Check Also
Close
Back to top button