Makan dan Minum Mesti Disuapi
METROPOLIS, RAKA – Tangan dan kaki sudah tak berdaya. Keluarga dekat sudah tak ada yang mau mengurusi, membuat Asep Tahyar (55) harus tinggal digubuk di area pemakaman umum Desa Cikampek Timur, Kecamatan Cikampek.
Asep tinggal sendiri di gubuk berukuran 1,5 meter persegi hanya beratapkan genting tanpa dinding dan tidur di atas kayu tanpa alas di area pemakan Dusun Sukamaju RT 02, RW 05 Desa Cikampek Timur. Setiap hari Asep hanya bisa berbaring, untuk sekedar duduk saja pun sudah tak bisa. Bahkan untuk makan dan minum harus disuapi karena kedua tangannya tidak bisa digerakan akibat penyakit stroke yang dideritanya.
Penderitaan Asep semakin bertambah ketika sulit mendapatkan bantuan kesehatan dari Pemda Karawang. Soalnya, secara administrasi kependudukan, Asep tercatat sebagai warga Desa Parakan Mulya, Kecamatan Cijantung, Kabupaten Purwakarta.
Ujang Emih (55) warga Dusun Jatirasa, Desa Cikampek Timur mengatakan, lelaki yang sudah tak berdaya itu merupakan teman karibnya saat masih sekolah, ke mana-mana selalu bersama. “Dulu, Asep pernah tinggal di Desa Cikampek Timur dan menikah sama orang sini. Dia juga dulunya, sebagai Satgas PDI,” ujarnya, kepada Radar Karawang, Senin (8/9) kemarin.
Ujang mengaku sudah lama tak jumpa dengan kawannya tersebut. Setahunya, dulu Asep sempat telantar Terminal Cikampek kemudian disewakan kamar kosan yang layak oleh tokoh PDIP Cikampek, karena Asep pernah aktif di PDIP. “H Deden membayar kosan untuk tempat tinggal Asep. Selain itu saya pernah bilang ke anak-anaknya, untuk mengurus ayahnya, tapi mereka tak mau,” jelasnya.
Setelah tinggal di kosan di Desa Cikampek Timur, lanjut Ujang, pemilik kosan tidak memperpanjang sewa kos karena tidak senang dengan perilaku Asep. “Soalnya, Asep tempramen. Makanya ibu kosnya gak mau menerimanya, kasihan sama yang lain, merasa takut dan was-was,” akunya.
Karena tak memiliki tempat tinggal, tambahnya, dibuatkan gubuk di pemakaman Dusun Sukamaju Desa. “Asep tinggal di sini sudah 4 bulan. Bulan pertama Asep masih bisa berjalan, ke sini-kesininya Asep sudah tak berdaya, makan dan minumpun sudah tidak bisa, sekarang Asep hanya bisa bertahan hidup belas kasih orang,” tuturnya.
Sementara itu, Zenal Abidin, PSM Desa Cikampek Timur mengaku, sudah berupaya untuk membantu lelaki yang tak berdaya itu. “Kita ngurus-ngurus ke Dinsos Karawang, karena Asep bukan warga Karawang jadi sulit. Harapannya, Dinsos bisa menbantunya, soalnya kasihan keluarganya sudah tidak ada yang mau ngurus,” pungkasnya. (acu)