Uncategorized

Penderita Tulang Merana

Miskin, Nyaris Digigit Ular

TELUKJAMBE BARAT, RAKA – Masih ingat dengan Yati (51), warga Dusun Jatikarya, Desa Karangligar, Kecamatan Telukjambe Barat, yang terbaring selama delapan bulan akibat sakit tulang yang dideritanya. Kini kondisinya semakin terpuruk. Harapanya ada dermawan yang mau meringankan beban hidupnya.

Meski penanganan dari pemerintah melalui beberapa kader TKSK, PSM dan Pemerintah Desa Karangligar sudah maksimal memberikan pertolongan untuk ibu dari lima anak itu. Namun, dirinya beserta dua anak perempuannya membutuhkan uluran bantuan dari berbagai pihak terutama dari para dermawan.

“Untuk sehari-hari kami dapat bantuan dan uluran tangan dari para tetangga yang coba meringankan beban kami,” ujar Yati kepada Radar Karawang, kemarin.

Ia mengaku bukan tidak mau berusaha, namun ketiga anaknya hidup sebagai perantauan dan hidupnya juga susah. Yati saat ini tinggal di lahan milik Pengairan. Rumah yang dihuninya berukuran 4×4 dalam kondisi tidak layak. Alas rumah hanya menggunakan karpet plastik yang kondisinya sudah robek-robek. Sementara hampir setiap hari kerap ada binatang tanah memasuki rumahnya. “Dua bulan lalu pernah ada ular masuk ke rumah hingga ke kasur saya,” katanya.

Sopiah (16) anak Yati mengungkapkan, untuk makan sehari-hari dirinya cukup kesusahan. Bahkan salah satu saudaranya yang dekat dengan rumahnya dan menjadi bibinya, sering memberi bantuan untuk makan sehari-hari. Dulu, beber Sopiah, dirinya sepulang sekolah berjualan berkeliling kampung. Namun karena tidak ada modal karena sering digunakan untuk beli obat, sekarang tidak bisa lagi berjualan.

“Kalau ada modal, saya ingin sekali berjualan agar meringankan beban mamah. Saya juga kadang tidak tega tinggalkan mamah sendiri di rumah, karena adik saya yang kecil juga harus bersekolah,” katanya.

Menurutnya, karena dorongan ibunya dia tetap bersekolah. Meski tidak tega meninggalkan Yati sendirian di rumah, dia tetap bersekolah. “Kadang saya buka pintu lebar-lebar, kalau ada apa apa mamah cukup berteriak ke tetangga jika butuh sesuatu,” terangnya.

Asiah (63) kakak Yati mengatakan, dulu pernah dibawa ke puskesmas tapi memilih pulang. Saat ini adiknya butuh obat. “Menurut adik saya sih karena tidak ada perubahan, makanya pulang ke rumah,” katanya. (yfn)

Related Articles

Back to top button