Pendidikan Berkarakter Tergantung Kepsek

PURWAKARTA, RAKA – Dinas Pendidikan (Disdik) Purwakarta kembali menggelar Focus Group Discussion (FGD), di lingkungan SDN Ciwangi. Pembahasan tersebut diarahkan pada isu penguatan Program Pendidikan Karakter (PPK).
Diskusi tersebut dikuti oleh para guru, kepala sekolah, pengawas, perwakilan orang tua wali murid dan perwakilan dari Dinas Pendidikan Purwakarta. Termasuk, hadir pula sejumlah tamu kehormatan dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI).
Dalam Disksui Tersebut Kepala Dinas Pendidikan Purwanto mempresentasikan hasil penelitian mandirinya yang berjudul “Pengembangan Model Kepemimpinan Partisipatif dalam Implementasi Pendidikan Karakter”.
“Implementasi pendidikan karakter memerlukan tatakelola yang efektif di setiap sekolah mulai dari proses perencanaan, pelaksanaan sampai pada tahap evaluasinya,” katanya.
Menurutnya, proses perencanaan pendidikan karakter berkenaan dengan upaya untuk menjawab pertanyaan apa, mengapa dan bagaimana pendidikan karakter harus dan akan dilaksanakan, pelaksanaan berkaitan dengan siapa melaksanakan apa dan bertanggung jawab pada siapa. “Evaluasi menyangkut sejauh mana tujuan dan rencana yang telah ditetapkan dalam pendidikan karakter di sekolah berhasil dilaksanakan,” urainya.
Lebih lanjut, Purwanto menegaskan, bahwa salahsatu faktor yang mendukung konsistensi penerapan pendidikan karakter ialah pemimpin sekaligus kepemimpinannya. “Hal terpenting dalam implementasi pendidikan karakter di sekolah adalah dibutuhkannya seorang pemimpin yang dapat menggerakan seluruh komponen pada setiap level stakeholder agar mau terlibat dan berpartisipasi menyukseskan pendidikan karakter,” ungkapnya.
Kepemimpinan yang baik, tambah dia lagi, akan membuat proses penerapan pendidikan karakter juga berlaku baik. Terlebih, jika dihadapkan pada situasi konflik, baik yang bersifat internal maupun eksternal. “Pada level kelas kepemimpinan, Kepala Sekolah sebagai pemimpin dituntut mampu melibatkan guru-guru dan siswa dalam memecahkan konflik serta pengambilan keputusan dalam upaya pengintegrasian nilai-nilai karakter dalam proses belajar mengajar selanjutnya mampu memotivasi dan berkomunikasi dengan mereka,” tegasnya.
Di akhir paparan, dia menggaris bawahi, bahwa penerapan pendidikan karakter akan berjalan mantap jika didukung partisipasi semua pihak. Karena itu, dia mengajak para pegiat pendidikan Purwakarta untuk bersama-sama menggerakkan pendidikan karakter. “Pada level lingkungan sekolah dan masyarakat kepala sekolah dalam pelaksanaan pendidikan karakter dituntut mampu berkoordinasi, berkomunikasi dengan semua pihak yang berkepentingan baik secara internal (guru-guru, penjaga sekolah, peserta didik, pengawas) maupun secara eksternal seperti komite sekolah, orang tua siswa, tokoh masyarakat, pemerintahan desa serta organisasi yang berkepentingan dengan sekolah. Kepemimpinan yang demikian disebut kepemimpinan partisipatif,” pungkasnya. (ris)