KARAWANG

Pengamen Ditangkap Lalu Dilepaskan

BERI ARAHAN: Petugas Dinas Sosial berikan arahan kepada anak yang terjaring operasi.

Pemkab Tidak Punya Rumah Singgah

KARAWANG, RAKA – Dinas Sosial (Dinsos) bersama Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) menggelar operasi gelandangan dan pengemis (Gepeng) atau Penyandang Maslahah Kesejahteraan Sosial (PMKS) di ruas jalan Tuparev dan sejumlah lampu merah di Karawang.

Semenjak awal Januari 2021, Dinsos bersama Satpol PP sudah empat kali melakukan operasi gepeng, selama itu sebanyak 96 orang yang terjaring razia. Kemudian dari puluhan orang yang ditangkap tersebut, akhirnya dilepas kembali lantaran pemkab belum memiliki rumah singgah untuk pengamen atau pengemis.

Bidang Rehabilitasi Dinas Sosial Karawang, Aryadi mengatakan gepeng yang terjaring operasi ini mulai dari anak di bawah umur hingga orang dewasa, baik itu perempuan maupun laki-laki. “Rencananya operasi akan dilaksanakan setiap hari,” jelasnya, kepada Radar Karawang, Kamis (14/01).
Para penyandang kesejahteraan yang terjaring operasi ini bukan hanya berasal dari orang Karawang, melainkan banyak dari orang luar daerah seperti Purwakarta, Bekasi dan Indramayu. Pria yang akrab disapa Mas Brow ini mengaku bagi gepeng yang tinggal di luar daerah Karawang langsung dibawa ke tempat tinggal asal. “Selama empat kali operasi, orang-orang itu juga yang ketangkap, paling ada satu dua orang yang baru,” katanya.

Rencananya Dinsos bakal menyekolahkan atau memberi pelatihan untuk anak di bawah umur yang terjaring razia di Daerah Subang dan Cimahi, Bandung. Namun, sebelumnya anak di bawah umur yang terjaring operasi tersebut langsung dilepas, karena Karawang belum punya rumah singgah. Banyak yang terjaring razia gepeng ini berjanji bahwa tidak akan ngamen di jalanan lagi, tapi kenyataannya masih banyak diantara mereka yang masih turun ngamen di lampu merah. “Target kami dua kali terjaring itu tidak ada ampun, cuma kembali lagi kami tidak punya fasilitas,” katanya.

Anak di bawah umur yang terjaring operasi gepeng, AN (15) warga Kelurahan Nagasari, Karawang Barat mengaku tiba-tiba di bawa ke Dinsos saat sedang tiduran yang tak jauh dari pintu kereta api Jalan Tuparev. Meski demikian dia akan mengikuti instruksi Dinsos untuk mengikuti pelatihan keterampilan di Cimahi, Bandung. “Saya mau kaya ikut pelatihan kerja gitu daripada di rumah gak ada kerjaan,” ujarnya.

Sementara salah satu Ketua RT di Kelurahan Nagasari, Agus Sopian menyebut dua anak yang terjaring operasi tersebut bukan warganya. Kata dia, tidak ada anak di lingkungannya yang putus sekolah. “Bukan warga kami, kalau warga kami jelas ada dokumen (tercantum) di KK, walaupun belum punya KTP, saya punya datanya,” ujarnya di Kantor Dinsos Karawang.

Ketua PSM Kelurahan Nagasari, Mimin mengatakan yang terjaring operasi Gepeng tersebut bukan asli Nagasari, tapi dirinya pernah melihat anak-anak itu di jalanan dekat pintu kereta. “Bukan orang Nagasari pribumi, karena kan banyak keluar masuk orang,” pungkasnya. (mra)

Related Articles

Back to top button