GERBANG SEKOLAHHEADLINE

Pengawasan Pelajar Lemah

KARAWANG, RAKA – Tawuran bisa saja dipicu karena kebosanan yang melanda pelajar, karena sudah sangat lama mereka mengikuti pembelajaran tatap muka (PTM) online di rumah. Alhasil, saat mereka kembali diperbolehkan belajar di kelas, ternyata banyak diantaranya sudah menggeluti berbagai macam perusahaan.

Dandim 0604 Karawang Letkol Inf Medi Hario Wibowo mengungkapkan, pengawasan sekolah terhadap siswa dinilai kurang, karena masih banyak ditemukan persoalan seperti siswa membawa kendaraan ke sekolah, dan sekolah menyediakan fasilitas parkir. Disadari atau tidak, kata Medi, kendaraan menjadi fasilitas siswa untuk melakukan aksi tawuran. “Beberapa waktu lalu melalui razia gabungan Muspida, telah ditemukan siswa yang terdeteksi menggunakan obat-obatan terlarang,” ungkapnya.

Ia juga menegaskan, melalui razia gabungan Muspida, akan dilakukan razia di sekolah-sekolah untuk memeriksa surat-surat kendaraan. Siswa juga akan diminta untuk tidak menggunakan kendaraan yang menggunakan knalpot bersuara bising. “Ini semua untuk mencegah agar siswa tidak berpotensi melakukan balap liar, apalagi sampai melakukan tawuran menggunakan sajam. Kami kira, jika potensi kekerasan ini terus ditekn maka tidak akan ada ruang bagi siswa melakukan itu semua,” tegasnya.
Cempaka Putrie Dimala, dosen psikologi Universitas Buana Perjuangan (UBP) namanya.

Ia melanjutkan, awal mulanya muncul kasus pedofilia disebabkan banyak faktor. Salah satunya karena orang tersebut merupakan seorang korban, dan pernah mendapatkan perlakukan yang sama semasa kecilnya. Selain itu, karena adanya kesempatan untuk melakukan hal tersebut. “Banyak faktor yang mempengaruhi munculnya perilaku pedofilia. Salah satunya ada niat karena pernah merasakan kenikmatan atau justru dendam. Mencegahnya dengan menyalurkan hasrat sesuai kodrat, yaitu dengan pasangan yang seusianya. Selama beberapa tahun ini internet memiliki peran besar,” kata Cempaka.

Dikatakan Cempaka, pedofilia merupakan kelainan seksual yang diidap oleh pria atau wanita dewasa yang sangat suka terhadap anak kecil. Bisa heteroseksual atau homoseksual. Pedofilia memang lebih banyak diidap oleh pria. Seseorang belum bisa dikatakan pedofilia jika hanya melakukan kekerasan seksual terhadap anak kecil karena adanya kesempatan. Seseorang terdiagnosa mengidap pedofil, ketika dilakukan berulang dan memang memiliki kecenderungan lebih suka dan memiliki hasrat birahi terhadap anak kecil. “Makanya indikasinya tidak bisa diketahui. Karena kebanyakan orang suka terhadap anak kecil, itu memang karena gemas dan lucunya anak tersebut,” ujarnya. (rma)

Related Articles

Back to top button