Pengeroyokan Wartawan Ditangani Polres

RENGASDENGKLOK, RAKA – Kekerasan terhadap wartawan masih terjadi. Seperti yang dialami tiga wartawan dari media online diduga dikeroyok oleh oknum masyarakat di Dusun Pangasinan, Desa Waluya, Kecamatan Kutawaluya.
Damanhuri (40) wartawan salah satu media online korban pengeroyokan mengaku telah dikeroyok oleh orang tak dikenal, saat mencari informasi dugaan pemotongan penyaluran bantuan tunai di dekat kantor Desa Waluya, Senin (8/3) sekitar pukul 10.00 WIB. “Yang mukulin saya gak tahu, yang jelas lebih dari dua orang karena pukulan itu bertubi-tubi ke kepala dan tubuh saya,” katanya saat ditanya di Polsek Rengasdengklok.
Lebih lanjut kata Daman sapaan akrabnya, satu teman lainnya dihantam menggunakan bata saat hendak pergi meninggalkan lokasi. Untung saja temanya itu menggunakan helm, sehingga tidak ada luka yang dialaminya.
“Teman saya pas mau naik motor dipukul kepalanya pakai bata,” ujarnya.
Setelah kejadian itu, Daman langsung divisum di RS Proklamasi, dan melapor ke Polsek Rengasdengklok. Laporan itu tercatat dengan nomor : STPL/63/III/2022/Sek Rdk, 07 Maret 2022 perkara pengeroyokan (170 KUHPidana). “Saya ingin polisi mengusut tuntas siapa pelaku dan dalang pengeroyokan ini,” jelas Daman.
Kanit Reskrim Polsek Rengasdengklok Ipda Iwan Budijanto menyebut, laporan wartawan yang menjadi korban pengeroyokan itu sudah dilimpahkan ke Polres Karawang sejak Selasa (8/3) siang. “Penanganan lebih lanjutnya sudah kami limpahkan ke polres, itu atas perintah pak Kapolres,” katanya.
Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten karawang Aef Saefulloh menyebut sangat menyayangkan tindakan kekerasan terhadap wartawan yang dilakukan oleh oknum. “Kami mendukung langkah hukum untuk menyelesaikan persoalan,” pungkasnya. (mra)