PURWAKARTA

Pengidap AIDS 452 Orang

PURWAKARTA,RAKA – Sepanjang 2018 telah ditemukan kasus baru penderita HIV-AIDS sebanyak 102 orang. Sementara sampai akhir 2017 lalu jumlah penderita HIV-AIDS mencapai 350 orang.

Direktur Yayasan Resik, Hasanuddin menyampaikan, ada penambahan penderita HIV-AIDS baru di wilayah Purwakarta, jadi jumlah kumulatif kasus HIV-AIDS sampai dengan September sebanyak 452 orang. ”Kasus HIV-AIDS mayoritas berusia produktif, yakni berumur 26 sampai 48 tahun. Namun ditemukan pula kasus HIV yang berusia 0 sampai 4 tahun, penularan keanak disebabkan adanya penularan dari ibu HIV positif ke bayi melalui persalinan yang normal yang dilahirkan dari ibu yang tertular HIV-AIDS,” jelas, Hasanuddin saat ditemui di kantor Yayasan Resik, Perumahan Bukit Citara Persada No A 4, Desa Mulayamekar, Kecamatan Babakancikao, Kabupaten Purwakarta, Kamis (11/10).

Hasan menjelaskan, penyebaran HIV-AIDS di Kabupaten Purwakarta telah meluas ke 14 wilayah kecamatan. Itu artinya, hampir seluruh wilayah kecamatan di Kabupaten Purwakarta telah ditemukan kasus HIV-AIDS. “Kegiatan pelaksanaan pemeriksaan yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan melalui Puskesmas untuk deteksi dini kasus HIV-AIDS terus gencar dilakukan. Selain itu pemberian informasi tentang HIV-AIDS terus dilakukan oleh Yayasan Resik. Hampir semua kecamatan di Kabupaten Purwakarta ada kasus HIV-AIDS. Bisa saja semua Kecamatan ada temuan kasus baru HIV-AIDS,” ujarnya.

Ia menambahkan, sikap Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) yang menutup status dirinya, dikarenakan masih terjadi stigma di dalam diri ODHA itu sendiri akan dijauhi dari masyarakat dilingkungannya, hal itu yang menjadi kendala untuk mengawalan. Oleh karenanya diperlukan kepedulian dari seluruh masyarakat agar tidak ada stigma dan diskriminasi terhadap ODHA. “Jadi kita jauhi virusnya bukan orangnya,” tegasnya.

HIV tidak mudah menularakan, penularan HIV hanya melalui hubungan seks beresiko dengan gonta ganti pasangan, penggunaan jarum suntik yang tidak seteril dan dari Ibu HIV kebanyinya melalui persalinan. “Untuk itu kami Yayasan Resik mengedukasi dan memotivasi kepada setiap Orang Dengan HIV AIDS (ODHA) untuk terbuka, minimal kepada pihak keluarga,” katanya.

Selain itu, lanjut Hasan sapaan karibnya, Yayasan Resik Purwakarta memberikan berbagai hal tentang HIV-AIDS, seperti apa bahayanya virus tersebut bagi tubuh, cara penularannya, cara pengobatannya, serta cara mendapatkan pelayanan kesehatan atau perawatan bagi orang yang terinveksi virus HIV-AIDS. “Kita berharap jangan ada prilaku diskriminasi terhadap ODHA, karena pada dasarnya penularan HIV-AIDS tidak segampang yang dibayangkan selama ini,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan, perlu adanya rencana strategis dari pemerintah daerah Purwakarta untuk menanggulangi kasus HIV agar bisa menekan laju kasus tersebut. “Selain peran pemerintah daerah, peran masyarakat mutlak diperlukan, dalam rangka pengendalian HIV-AIDS,” pungkasnya.

Pada April 2015, Pokja HIV RSUD Bayu Asih merilis jumlah penderita sebanyak 129, tahun 2016 hingga Desember sudah mencapai angka 259 orang yang terjangkit virus HIV AIDS. Kemudian Tahun 2017 menjadi 350, lalu 2018 menjadi 452 Orang Dengan HIV-AIDS. (gan)

Related Articles

Back to top button