
KARAWANG, RAKA – Setelah berhasil meraih predikat Juara pada ajang Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) 2024 tingkat Provinsi Jawa Barat tahun lalu, Kabupaten Karawang kembali memacu semangat literasi dan kecintaan terhadap bahasa daerah di kalangan pelajar.
Salah satunya melalui kegiatan peningkatan kompetensi dan revitalisasi bahasa daerah untuk jenjang Sekolah Dasar (SD) tahun 2025.
Baca Juga : 2.318 Guru Dapat Insentif 2,1 Juta
Kegiatan yang berlangsung di SDIT Bunga Cempaka, Karawang Timur, Senin (4/8), diikuti oleh para siswa dari seluruh kecamatan di Karawang.
Setiap kecamatan mengirimkan tiga perwakilan, sehingga total peserta mencapai 90 siswa SD, ditambah 20 guru dari Forum Komunikasi Kelompok Guru (FKKG), sehingga jumlah keseluruhan mencapai 110 peserta.
Kepala Bidang Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Karawang, Mulyana Surya Atmaja, menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian pembinaan dan persiapan menuju lomba Tunas Bahasa Ibu tingkat provinsi yang akan digelar pada November 2025.
Tonton Juga : PAMUNGKAS, MASA KECILNYA PRIHATIN
“Tahun lalu Karawang juara, dan tahun ini target kita adalah mempertahankan gelar itu. Karena itu, kegiatan revitalisasi ini menjadi sangat penting untuk menyiapkan peserta yang kompeten dan mencintai bahasa daerahnya,” ujar Mulyana.
Revitalisasi bahasa daerah, lanjut Mulyana, dilakukan melalui berbagai bentuk ekspresi budaya berbahasa, seperti pidato berbahasa daerah dan dongeng sunda, yang dinilai mampu menanamkan nilai-nilai kearifan lokal dan identitas budaya sejak usia dini.
“Kita ingin anak-anak bangga menggunakan bahasa ibunya. Lewat pidato dan ngadongeng, mereka tidak hanya belajar bahasa, tapi juga karakter, budaya, dan percaya diri,” tambahnya.
Selain jenjang SD, kegiatan serupa juga akan digelar untuk siswa tingkat SMP/sederajat pada Rabu, 6 Agustus 2025, di Kecamatan Rawamerta.
“Program Tunas Bahasa Ibu ini menjadi bagian dari upaya pemerintah untuk menjaga keberlangsungan bahasa daerah di tengah arus globalisasi,” pungkasnya. (uty)