KARAWANG

Penjenguk Pasien Semrawut

KARAWANG, RAKA – Hampir setiap hari di halaman rumah sakit umum daerah (RSUD) Karawang didapati kerumunan masyarakat yang juga sebagai keluarga pasien. Padahal sudah ada ruang tunggu yang disediakan memang untuk keluarga pasien. Hanya saja kesadaran pengunjung yang perlu ditumbuhkan selain sikap tegas petugas untuk meminta pengunjung menggunakan ruang tunggu.

Tidak jarang juga bisa ditemui sejumlah anak yang memang di dalam peraturan rumah sakit tidak boleh dibawa masuk ke dalam ruang rawat pasien, namun hal itu belum bisa ditegakkan. Terkadang kerumunan warga masih banyak ditemui pada pekarangan rumah sakit bahkan pelataran rumah sakitpun dijadikan ruang tunggu dadakan dengan menggunakan alas lantai seadanya juga dijadikan tempat mereka istirahat dan melepas lelah.

Seperti diungkapkan Warsem (37) Warga Kecamatan Cilamaya Wetan, jika dia beserta keluarganya hendak menjenguk salah seorang pasien yang menjalani operasi cesar, karena persalinannya mengalami permasalahan hingga dirujuk oleh Puskesmas agar dilakukan tindakan di RSUD Karawang. Dirinya mengaku cemas terhadap kondisi saudaranya tersebut sehingga memutuskan membawa sanak keluarga yang lainnya untuk menjenguknya. “Namanya di kampung, ya kami sudah biasa seperti ini saling menjenguk yang sakit. Tetapi kan pengen pada ikut, ya kami putuskan agar semua ikut dengan menggunakan kendaraan bak terbuka agar terangkut semua sanak famili. Namun karena adanya waktu kunjungan ya terpaksa, halaman parkir kendaraan dijadikan tempat tunggu,” ucapnya.

Sementara Iyah (32) Warga Kecamatan Kotabaru menerangkan jika adik iparnya sakit karena typus. Sudah lima hari dirawat di RSUD Karawang. Dia mengakui terpaksa membawa anak bungsunya yang masih kecil dengan alasan tidak ada siapa-siapa di rumahnya. “Saya tidak tahu kalau ada larangan bahwa anak kecil tidak boleh dibawa pada ruang rawat inap, saya khawatir anak saya kalau ditinggal. Lagi pula bapaknyapun kerja. Jadi sendirian, kalau saya titip kan pada tetangga enggak enak, takut merepotkan,” jelasnya.

Ketika Radar Karawang memberitahukan perihal bahaya radiasi dan sirkulasi udara bagi anak kecil Iyah malah pasrah. “Yah mau gimana lagi pak, kondisinya terpaksa, kalau ada saja keluarga lain yang bisa saya titipkan anak saya mungkin tidak saya bawa,” ucapnya.

Ditemui di ruang kerjanya, Kepala Satuan pengamanan RSUD Karawang Rudi menerangkan jika peraturan yang sudah dibuat rumah sakit sudah disosialisasikan secara berkelanjutan. Baik melalui media informasi stiker, Pemberitahuan tertulis di setiap kamar rawat inap pasien maupun di luar rumah sakit. Dirinya pun menegaskan jika Satuan pengamanan rumah sakit sudah berbagai cara menyampaikan baik persuasif dan tegas di lapangan.

“Hanya kadang sumber daya manusia (SDM) nya pun kita mesti pelajari secara seksama. Kadang kita mesti memberi informasi kepada mereka secara dari hati ke hati agar mereka mau menghormati peraturan yang sudah disepakati bersama. Tetapi memang tidak hanya sekali saja namun mesti berkelanjutan. Seperti halnya larangan merokok, kami dan petugas razia penangkalan merokok di halaman rumah sakit jangan pernah lelah untuk terus mengingatkan akhirnya semua bisa mentaati secara nyata, dan kami percaya peraturan itu jika terus diingatkan dan dilaksanakan akan bisa ditegakkan,” pungkasnya. (yfn)

Related Articles

Back to top button