PURWAKARTA

Penjualan Genteng Lesu, Hanya Andalkan Langganan

JEMUR GENTENG: Seorang pengawai pabrik menjemur genteng yang baru saja dicetak.

PURWAKARTA, RAKA – Intensitas hujan yang cukup tinggi beberapa hari terakhir berimbas pada produksi pembuatan genteng yang berada di wilayah kecamatan Tegalwaru, Kabupaten Purwakarta.

Padli (28), salah satu pengusaha pabrik genteng HMJ Super yang berlokasi di Kecamatan Tegalwaru menyebut, musim hujan sangat berpengaruh pada proses pembuatan dan pengeringan genteng miliknya. Sebab, lokasi penjemuran dilakukan di area halaman prabrik yang kini sering tergenang air.

Maklum saja, pabrik yang berlokasi di Kampung Tegal enteh RT 08/03 Desa Citalang itu tergolong masih tradisional dan masih mengandalkan teriknya matahari sebagai bagian dari proses pengeringan. Adapun jenis genteng yang di produksi adalah jenis genteng pres dan pembuatan nok. “Iya kalau musim hujan proses produksi pasti terganggu,” kata Padli Rabu (20/1).

Biasanya, kata Padli, proses pembuatan genteng dari mulai menggiling tanah hingga prodak bisa dipasarkan memerlukan waktu paling lama 3 sampai 4 hari. Dalam satu harinya kata dia mampu mengahasilkan hampir 2.500 genteng. “Saat musim hujan pasti lebih dari seminggu,” katanya.

Untuk menyiasati itu, geteng yang sudah dicetak kemudian di rak khusus dan ditumpuk di sekitar open atau tungku pembakaran. Hal tersebut dilakukan untuk mengejar target pasar. “Ya mau gimana lagi semoga saja cuaca kembali normal dan proses pembuatan kembali lancar,” tambahnya.

Apakah adanya wabah covid-19 berdampak terhadap usaha? Dia tak menampiknya. Hanya saja, pabrik itu sudah mempunyai langganan tetap. “Kalau ditanya penurunan saya akui iya, tapi Alhmudulilah masih ada pelanggan yang tetap order,” katanya. (gan)

Related Articles

Check Also
Close
Back to top button