Penjualan Sapi Naik 100 Persen
PURWAKARTA, RAKA – Penjualan hewan jenis sapi di Pasar Ingon-ingon Ciwareng, Purwakarta, meningkat hingga 100 persen, jelang hari Raya Idul Adha. Hal itu diungkapkan oleh Kobul, salah satu bandar sapi saat menjajakan puluhan ekor di pasar itu.
Kobul menyebutkan, setiap kali penjualan di pasar ini yang diketahui hanya satu kali dalam seminggu, ia bisa menjual hingga 80 ekor sapi padahal jika di waktu normal tidak menjelang Idul Adha hanya hampir terjual 40 ekor saja. “Alhamdulillah lancar, saya bawa sapi 6 fuso. Terjual bisa 60-80 ekor sapi setiap minggunya,” ucap Kobul ditemui di pasar Ingon-ingon, Senin (29/5).
Ia juga mengatakan, saat ini harga ekor sapi sudah mulai mengalami kenaikan harga, rata-rata satu ekor alami kenaikan Rp1 juta. “Satu ekor itu 21 juta rupiah sekarang jadi 22 juta, naik satu juta, apalagi kalo udah deket ke lebaran kemungkinan naik lagi,” ujarnya.
Sementara menurut Kepala UPTD Pasar Hewan Asep Sunarma, kenaikan harga maupun peningkatan jumlah penjualan sudah mulai terjadi sejak satu minggu lalu. “Sekarang sapi masuk ke pasar hewan 400 ekor dari sebelumnya 200 ekor, naik dua Kali lipat. Kenaikan sejak Senin kemarin,” jelas Asep.
Saat ini, lanjut dia, pihaknya lebih memperketat pengawas hewan yang masuk ke pasar, jika belum divaksin maka akan dilakukan vaksin terlebih dari sebelum memasuki areal pasar. “Pengawasan di sini ada dokter hewan yang mengawasi setiap hari pasar, dia yang belum divaksin dulu di pintu gerbang depan, nanti ditanya dulu apa sudah divaksin silakan masuk,” ungkap Asep.
Masih kata Asep, pengawasan semakin diperketat setelah ditemukannya dua ekor sapi dari luar Jawa yang terdeteksi berpenyakit Lumpy Skin Disease (LSD) yang diketahui penyakit menular. “Kemarin ada 2 ekor sapi berpenyakit LSD, enggak boleh masuk, dikarantina dulu dan sampai dipotong paksa agar tidak menular,” ujarnya. (gan)