
RadarKarawang.id – Istri Ridwan Kamil yang juga anggota DPR menyebut kebijakan Dedi Mulyadi menampung 50 siswa per kelas tidak manusiawi.
Dalam wawancara usai menghadiri Sosialiasi 4 Pilar Kebangsaan di Cimahi beberapa waktu lalu, Atalia Praratya membandingkannya dengan Sekolah Rakyat.
Melalui Instagram pribadinya pada Sabtu, 2 Agustus 2025, Dedi Mulyadi menanggapi kritik Atalia Praratya.
“Buat Ibu Atalia, saya mengucapkan terima kasih atas kritiknya dan merasa prihatin atas ruang kelas di Jawa Barat yang diisi oleh 43 sampai 50 orang siswa,” ujarnya.
Dedi yang pernah menjadi anggora DPR RI itu mengatakan, kebijakan tersebut terpaksa dilakukan karena minimnya pembangunan sekolah baru di Jawa Barat sejak 2020.
Dia menungkap pembangunan sekolah dalam periode 2020-2025, total pembangunan sekolah baru tidak sampai 50 unit. Kondisi itu membuat siswa yang bisa tertampung di SMA negeri hanya 40 persen.
Dedi mengatakan, kebijakan pengisian satu rombel 43 sampai 50 siswa itu dilakukan karena terpaksa. Dia pun menyebut hanya terjadi pada 38 sekolah di Jabar.
“Itu pun kami lakukan terpaksa, dibanding mereka tidak sekolah. Mereka tinggal rumahnya dekat sekolah, jadi kalau harus bergeser ke tempat lain yang jauh bisa jadi mereka putus sekolah,” ujar Dedi Mulyadi
Di Jabar, kata dia, total ada sekitar 800 ribuan siswa yang harus masuk SMA.
Baca juga: Pengibar Bendera One Piece Dibidik Polda Jabar
Dari jumlah tersebut, hanya 40 persen yang terserap oleh sekolah SMA negeri.
“Kemudian kenapa ini terjadi, karena di Provinsi Jabar sejak 2020 sampai saat ini, pembangunan sekolah barunya sangat sedikit,” katanya.
Mantan Bupati Purwakarta itu menguraikan. pembangunan sekolah dari 2020 hingga 2025 saat Jabar dipimpin Ridwan Kamil, sangat minim.
Menurutnya, pada 2020 Provinsi Jabar tidak membangun satu pun sekolah baru, baik itu SMA, SMK, dan SLB.
“(Tahun) 2021 hanya membangun sekolah SMA dua unit, 2022 hanya membangun satu unit, 2023 membangun enam unit yaitu satu satu SMA, tiga SMK, dan dua SLB, 2024 membangun lima unit satu SLB, tiga SMA, dan satu SMK. Dan 2025 membangun 15 unit, 11 SMA, dua SLB, dan dua SMK,” katanya.
Tahun depan, Dedi menyebut bakal membangun 50 unit sekolah baru agar anak-anak di Jawa Barat bisa sekolah dengan baik.
Tonton Juga : PANGERAN KUWAIT, BATALKAN GOL PRANCIS DI PIALA DUNIA
“Saya ucapkan terima kasih atas kepeduliannya kepada dunia pendidikan di Jawa Barat, salam hormat buat RK (Ridwan Kamil) semoga Bapak dan Ibu sehat dan bahagia selalu,” katanya. (psn/tr/sr)