KARAWANG

Perajin Tahu Tempe Mogok Produksi

RENGASDENGKLOK, RAKA – Harga kedelai tembus Rp14 ribu per kilogram. Akibatnya Paguyuban Tahu Tempe Rengasdengklok meliburkan diri untuk memproduksi tahu tempe selama tiga hari. Musyawarah paguyuban perajin tahu tempe Rengasdengklok yang diselenggarakan Rabu (26/10) lalu, setidaknya menghasilkan tiga poin keputusan yaitu para perajin tahu sepakat meliburkan produksi selama tiga hari terhitung sejak Kamis hingga Sabtu mendatang. Para perajin tahu sepakat menaikan harga penjualan tahu cetak Rp32.000 per papan, sedangkan untuk harga tempe naik Rp500 per potong.

Kemudian perajin tahu dan tempe Rengasdengklok juga meminta pemerintah untuk memperhatikan dan memberikan kebijakan terhadap kenaikan harga tahu tempe. Sebagai tindak lanjut dari hasil rapat tersebut, paguyuban perajin tahu tempe melakukan sweeping ke sejumlah tempat produksi tahu tempe.
“Tadi kita pastikan bahwa para perajin tahu maupun tempe di Rengasdengklok ini tidak ada yang memproduksi tahu tempe selama waktu yang telah ditentukan,” kata Muhidin, ketua Paguyuban Tahu Tempe Rengasdengklok saat ditemui setelah melakukan sweeping, Kamis (3/11).

Menurut Muhidin, keputusan hasil musyawarah tersebut dampak dari kenaikan harga kedelai. Dia menyebut saat ini harga kedelai sudah mencapai Rp14 ribu per kilogram. Dalam waktu dekat ini harga tahu tempe di Rengasdengklok akan mengalami kenaikan.
“Terpaksa ada kenaikan harga tahu dan tempe. Karena tipis kemungkinan kalau pemerintah menurunkan harga kedelai,” ujarnya.

Lebih lanjut Muhidin menyebut selama presiden Jokowi, tidak pernah ada penurunan untuk harga kedelai. Oleh karenanya paguyuban tahu tempe mengambil keputusan untuk menaikkan harga.
“Harga kedelai belum pernah turun. Dari harga 7000 per kilo sekarang udah 14 ribu lebih,” imbuhnya.

Suhaya (37) perajin tahu asal Dusun Krajan Timur, Desa Amansari, Kecamatan Rengasdengklok, mengakui bahwa dengan kenaikan harga kedelai ini berdampak pada penghasilannya. Sebab itu, dia menyetujui dengan hasil keputusan musyawarah paguyuban perajin tahu tempe untuk meliburkan produksi. Dengan begitu Suhaya berharap kedepannya ada kenaikan harga untuk tahu.
“Wajar libur sementara, semoga kedepannya lebih baik lagi,” katanya saat ditemui di rumahnya, Kamis (3/11). (mra)

Related Articles

Check Also
Close
Back to top button