Peran Guru Penting untuk Bentengi Narkoba
PURWAKARTA, RAKA – Guru mempunyai peranan penting untuk membentengi siswa dan membebaskan pelajar dan lingkungan sekolah dari penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba. Pasalnya, kasus narkoba semakin marak terjadi pada remaja dan itu harus mulai disadari para orang tua dan guru di sekolah.
Demikian disampaikan, Kapolres Purwakarta, AKBP Matrius melalui Kasat Reserse Narkoba AKP Heri Nurcahyo, dihadapan ratusan pelajar dan Guru Sekolah Menengah Atas Negri (SMAN) 1 Cibatu, Kabupaten Purwakarta, pada Senin (25/11). “Kami mengajak kalangan guru ikut aktif mensosialisasikan bahaya narkoba kepada siswa atau anak didiknya,” kata Heri.
Sehingga, tambahnya, tugas guru tidak hanya memberikan pelajaran yang diujikan saja. Lebih dari itu peran guru juga harus aktif menyampaikan bahaya narkoba kepada anak didiknya. “Dengan adanya peran aktif itu, diharapkan bahaya narkoba di sekolah bisa ditangkal sedini mungkin,” ungkapnya.
Heri menambahkan, kebanyakan dari para pelajar ini hanya mengetahui bahaya tentang penyalahgunaan Narkoba dari informasi sekilas baik lewat media cetak maupun elektronik. Namun dalam keadaan sesungguhnya mereka tidak dapat mengetahui bagaimana bentuk dan rupa narkoba itu sendiri. “Cara efektif untuk memutus peredaran narkotika harus dimulai dari ruang lingkup keluarga, berupa bimbingan dari orang tua terhadap anak, kemudian melalui peran aktif dari tokoh agama atau tokoh masyarakat,” katanya.
Lebih lanjut Heri menyampaikan, orang tua harus membentengi anak dengan aktivitas positif, dan bagi masyarakat juga diimbau agar segera melapor, apabila menemukan ada aktivitas mencurigakan berupa transaksi narkotika di lingkungan tempat tinggal. “Tanpa peran aktif masyarakat itu, pihak kepolisian akan kesulitan memutus rantai peredaran narkotika, karena dalam hal itu pencegahan lebih baik dilakukan berupa peran aktif masyarakat untuk saling mengingatkan dan menginformasikan,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala SMA Negeri I Cibatu, Asep Mulyana, menyampaikan, pada dasarnya kegiatan pencegahan penyalahgunaan narkoba berangkat dari keprihatinan melihat banyak generasi muda di Indonesia yang sudah terjebak pada narkoba. “Secara umum dari pihak sekolah apa yang dilakukan untuk menjaga sekolah bersih dari narkoba, bukan hanya pelajar tapi guru, tata usaha, dan pedagang dari lingkungan sekolah juga diberikan pemahaman yang sama,” katanya.
Menurutnya, tindakan pencegahan lebih bermakna dari pada penindakan kepada para pengguna, karena program rehabilitasi narkoba dan tindakan hukum kepada pengguna relatif lebih sulit dan rumit sebagai suatu solusi. “Saya sebagai insan pendidikan mengucapkan terima kasih kepada Kapolres dan jajaran Sat Res Narkoba yang senantiasa peduli sama dunia pendidikan, khususnya para siswa,” ujarnya. (gan)