Perbaikan Jalan Ambrol Belum Jelas
TINJAU LOKASI: Camat Purwasari Rohmana Setiansyah melihat lokasi ambrolnya jalan penghubung Kampung Babakan Dukuh, Desa Sukasari dengan Sadang Pakopen, Desa Tegalsari.
Sejumlah Instansi Baru Lihat Lokasi
PURWASARI, RAKA – Camat Puwasari dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karawang tinjau keruskan belasan rumah warga dan robohnya jembatan pasca turunnya hujan dan angin besar beberapa hari lalu di Desa Sukasari, Kecamatan Purwasari.
Camat Purwasari Rohmana Setiansyah mengatakan, sudah tiga hari ini jalan alternatif antara Kampung Babakan Dukuh, Desa Sukasari dengan Sadang Pakopen, Desa Tegalsari tidak dapat dilintasi karena mengalami kerusakan di mana jembatan ambrol sehingga merusak jalan. “Terpaksa warga harus putar arah dulu, toh ini bukan jalan utama sih, melainkan jalur alternatif namun sangat hidup digunakan untuk warga,” ucapnya, saat berbincang dengan Radar Karawang, Selasa (30/11).
Ia menambahkan, rusaknya jembatan yang memiliki ukuran kurang lebih 1.5 meter itu karena kontruksi tanah yang mulai mengikis akibat lokasinya yang tepat berada disamping pesawahan serta saluran irigasi. Akibat amblasnya posisi jembatan, membuat jalan ikut terbawa rusak. “Posisi dasar jembatan paling 1,5 meter, tapi posisi jalan yang ikut rusak di atas hampir enam meter,” tambahnya.
Rohmana mengaku, sejauh ini sudah melakukan koordinasi dengan pihak PUPR terkait rencana perbaikan. Selain itu, ia juga ditemani oleh petugas dari BPBD Kabupaten Karawang terkait kerusakan belasan rumah warga akibat puting beliung. “Katanya hari ini dari PUPR juga akan mengecek lokasi, mudah-mudahan saja bisa segera diperbaiki sih,” akunya.
Sementara itu, Kabid Rehab Rekontruksi BPBD Karawang Ariyadi mengungkapkan, fokus kerja utamanya adalah mengecek kondisi rumah warga yang rusak akibat terpaan angin besar di wilayah Desa Tegalsari. Menurutnya, Tegalsari menjadi salah satu desa yang sering terjadi bencana angin besar karena lokasinya yang banyak dipenuhi lahan pesawahan dan lahan-lahan kosong lainnya. “Hampir setiap tahun pasti ada saja yang terdampak,” katanya.
Masih dikatakannya, tujuannya mengecek kerusakan ringan dan berat yaitu untuk dilakukan pemeriksaan bagi rumah yang layak dan tidaknya mendapat bantuan dari pemerintah, namun saat ini baru melakukan pemantauan dan penilaian mengingat sudah memasuki akhir tahun. “Mudah-mudahan sih akhir tahun ini bisa. Tapi kalau pun tidak bisa, paling awal tahun baru dapat terealisasi,” pungkasnya. (mal)