Uncategorized

Perbaikan Sipon Belum Tuntas

CIKAMPEK, RAKA – Sejumlah warga Kampung Nagasari, Desa Dawuan Tengah, Kecamatan Cikampek khawatir banjir datang merendam rumahnya. Pasalnya, rutin setiap musim hujan, kampungnya selalu terendam.

Titin (46), warga Kampung Nagasari mengatakan, musim hujan menjadi kekhawatiran baginya. Pasalnya setiap kali musim hujan tiba, rumahnya yang berada didekat saluran Cikaranggelam selalu terendam banjir akibat meluapnya air dari saluran tersebut. “Masih takut saya mah setiap musim hujan juga. Tidur juga gak tenang takut air meluap. Karena setiap tahun sudah langganan kebanjiran,” kata Titin, saat berbincang dengan Radar Karawang, Senin (28/1).

Ia mengatakan satu bulan lalu sempat ada banjir saat hujan deras yang berdurasi cukup lama. Namun banjir yang dialami pada bulan lalu tidak terlalu menganggu aktivitas masyarakat. “Bulan kemarin Desember ada banjir. Cuma belum gede cuma 50 sentian paling juga. Kalau udah gede mah masuk semua ke dalam rumah,” ujarnya.

Warga lain, Sarah (29) juga mengatakan, bahwa dirinya masih was-was. Pasalnya perbaikan sipon Cikaranggelam yang menjadi penyebab banjir hingga kini belum selesai. “Siponnya dari dulu belum selesai sudah setahun lebih. Kami takut hujan deras terus lama. Air dari sini (Cikaranggelam) pasti meluap dan masuk ke rumah-rumah warga,” ungkapnya.

Jika ada hujan deras, lanjut Sarah, rumah yang berada di Kampung Nagasari, BMI 1 dan BMI 2 sudah bisa dipastikan terkena banjir. “Kita sudah langganan. Nagasari, BMI 1 dan BMI 2 pasti banjir. Penyebabnya ya itu, sampah yang menyumbat sipon sehingga saluran air tidak berjalan lancar,” katanya.

Sementara, Jejen Jaenal Arifin, Kepala Desa Dawuan Timur, membenarkan bahwa di bulan lalu masih terjadi banjir di beberapa titik yang ada di wilayah desanya. Hal tersebut karena belum selesainya perbaikan sipon dan tersumbatnya sipon oleh sampah. “Kemarin lubang sipon hanya 40 sentimeter. Tapi sekarang sudah terbuka lagi mudah-mudahan tidak banjir,” ucapnya.

Menurutnya, salah satu penyebab meluapnya air di kali Cikaranggelam, karena banyaknya sampah yang membuat sipon tertutup. “Kendala utamanya sampah. Sulit untuk memberikan kesadaran kepada masyarakat yang buang sampah ke kali. Padahal itu bukan sampah dari warga kami. Karena sipon menampung dari beberapa sungai,” ujarnya.

Selain itu, tambah Jejen, lambatnya perbaikan sipon juga membuat khawatir warga akan adanya banjir jika hujan tiba. Pihaknya juga sudah melakukan komunikasi kepada pemborong tersebut agar segera diselesaikan. “Kami sudah komunikasi. Tapi ya itu, kendala nya takut irigasi nya jebol. Jadi mereka meminta waktu sampai Februari,” pungkasnya. (nce)

Related Articles

Back to top button