HEADLINEKARAWANG

Perbaiki Sarana, Tambah SDM

SIAP PAKAI: Mobil ambulans selalu standby di Puskesmas Tanjungpura.

KARAWANG, RAKA – Persoalan lain yang ada di puskesmas saat ini, yaitu soal keterbatasan sarana dan prasarana serta minimnya sumber daya manusia.

Masih banyak puskesmas yang kekurangan tenaga perawat dan fasilitasnya yang tidak memadai, sehingga masyarakat lebih memilih berobat ke tempat lain yang dinilai memadai.

Kepala Puskesmas Pacing Ucin Supriadi mengakui, belum semua puskesmas mempunyai sarana dan prasarana yang memadai. “Ruangan-ruangan dan SDM belum sesuai standar Permenkes 75 tahun 2014 tentang puskesmas,” katanya, kepada Radar Karawang, Jumat (13/9).

Bahkan, saat ini masih ada puskesmas yang belum memiliki ruang rawat inap, salah satunya Puskesmas Telagasari. Kepala Puskesmas Telagasari Asep Saeful Bahri menuturkan, saat ini Puskesmas Telagasari sudah harus ditingkatkan jadi puskesmas dengan tempat perawatan. “Ruangan sudah kami siapkan, sarana pendukung seperti bed dan lainnya sudah ada, yang jadi kendala tenaga perawatnya untuk jaga di perawatan belum tersedia,” ujarnya.

Aturan main sekarang, lanjutnya, tidak boleh menerima tenaga kerja sepihak walau sebenarnya butuh tenaga itu. “Di sisi lain, bila bisa menerima tenaga pun kita tidak sanggup untuk menggajinya atau dengan kata lain, operasionalnya akan lebih meningkat.

Dan untuk sementara saya sudah bulatkan tekad untuk menjalankan atau membuka rawat inap di Puskesmas Telagasari dengan memanfaatkan tenaga perawat yang ada dengan risiko mereka jadi double job. Ya harus menjalankan program dan harus jadi perawat jaga juga. Sedangkan honor tetap segitu-gitu juga. Mudah-mudahan mereka semua tidak keberatan,” paparnya.

Persoalan SDM juga dirasakan Puskemas Kotabaru. Sejak Januari 2019, puskesmas ini membuka layanan pasien rawat inap. Tapi, untuk menerima pasien rawat inap, pihak puskesmas masih kekurangan tenaga perawat. Kepala Puskesmas Kotabaru dr Sari Ali Astuti berharap adanya penambahan tenaga perawat untuk ditempatkan di Puskesmas Kotabaru. “Idealnya ditambah minimal lima orang lagi. Supaya sehari dijadwal satu orang yang jaga,” katanya beberapa waktu lalu.

Menurutnya, pelayanan rawat inap merupakan salah satu kebijakan bupati yang mengharuskan setiap kecamatan memiliki satu puskesmas yang mengadakan fasilitas ruang rawat inap. “Kebijakan ibu bupati kan setiap kecamatan itu harus ada satu puskesmas yang punya fasilitas rawat inap,” paparnya.

Selain itu, tambahnya, Puskesmas Kotabaru ini juga belum bekerjasama dengan BPJS Kesehatan sehingga belum bisa mengcover seluruh biaya pasien. Untuk rawat inap, pasien masih harus membayar. (nce/rok)

Related Articles

Back to top button