Perbaiki Tanggul dengan Dana Desa
RENGASDENGKLOK, RAKA – Setelah bronjong batu penahan tanggul Sungai Citarum anjlok, masyarakat Dusun Krajan Selatan RT 15/07, Desa Karyasari, Kecamatan Rengasdengklok khawatir tanggul itu jebol.
Seperti diungkapkan Ketua RT 15/07 Dusun Krajan Selatan Salim, anjloknya beronjong batu penahan tanggul Sungai Citarum tersebut memang sudah lama, sekitar satu tahun lalu. Mulanya hanya sedikit yang mengalami anjlok. Namun, kini anjloknya semakin memanjang. Hingga saat ini, sudah mencapai sekitar 30 meter. “Awalnya akibat air Citarum banjir, pas air sudah surut beronjong batunya ikut anjlok bersamaan dengan lumpur,” kata Salim kepada Radar Karawang, Jumat (21/12).
Salim juga menambahkan kemungkinan jebolnya tanggul akan lebih besar ketika debit air melebihi kapasitas, apalagi sungai Citarum di desanya tersebut berada tepat pada belokan sungai. “Air citarum akan langsung menerjang tanggul karena posisi tanggul juga persis di belokan alairan,” ucapnya.
Salim berharap Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) segera meninjau lokasi anjloknya beronjong batu yang berada di desa tersebut. syukur-syukur dapat segera diperbaiki agar masyarakat merasa nyaman dan aman saat musim hujan datang. Sehingga peristiwa jebolnya tanggul pada 1960 lalu tidak terulang kembali. “Kami cemas bencana tahun 1960 terulang kembali. Makanya saya harus mengontrolnya tiap malam sampai tanggul ini dibenahi. Khawatir ada perubahan atau membesarnya retakan pada tanggul,” ucapnya.
Sementara Kepala Desa Karyasari Asur Pudian mengaku belum sempat melaporkan kondisi tanggul ke pihak manapun yang bertanggungjawab dalam hal ini. Hanya saja, pernah berupaya bersama masyarakatnya dengan menanam kayu. Lebih lanjutnya ia berharap, agar beronjong batu penahan tanggul Sungai Citarum yang anjlok segera diperbaiki. Karena, jika tanggul jebol puluhan bahkan ratusan rumah warga akan direndam air.
Masih dikatakan kades, jika Dinas PUPR tak segera memperbaiki, ia mempertanyakan apakah bisa menggunakan Dana Desa. “Kalau jebol bisa merambah ke desa lain. Harapan saya adanya perbaikan atau pembangunan turap atau batu. Jika pihak terkait tak kunjung membenahi, bisa gak dibenahi dengan dana desa. Karena jika di biarkan akan lebih parah,” pungkasnya. (rok)