Perbatasan Rawagempol Kulon dan Sukatani Berbahaya
CILAMAYA WETAN, RAKA – Jalan batas Desa Sukatani dan Desa Rawagempol Kulon hancur tak berbentuk. Masyarakat setempat menyebutnya pecahan prasasti. Bagaimana tidak, hampir semua kondisi jalan kurang lebih sepanjang 100 meter itu, tak bisa dipilih untuk dilintasi. Terlebih jika sudah memasuki musim hujan. Akibat genangan air, kecelakaan hampir sering terjadi.
Seorang warga Desa Sukatani, Anif mengatakan, jalan di perbatasan Desa Rakul dan Desa Sukatani itu tak jarang memakan korban. Dua hari kemarin, pengendara motor jatuh akibat terpeleset. Dan tadi pagi, siswa yang berboncengan pun jadi korban. “Huh sudah banyak korban, cuma memang Alhamdulillahnya gak sampai ada yang tewas, cuma luka-luka doang,” kata Anif.
Menurutnya, kurang lebih dua tahun jalan perbatasan kedua desa ini kondisinya rusak parah. Belum lagi kalau sudah musim hujan, pengendara hampir tak bisa memilih jalan yang baik karena terhalang genangan air. Maka tak heran jika banyak terjadi kecelakaan. “Yang saya ingat itu, kurang lebih tahunan lah kondisinya rusak. Dan yang lebih parahnya jika sudah memasuki musim hujan,” ujarnya.
Menurutnya jalan itu bukan tak pernah dicor, justru karena corannya yang sudah rusak, genangan air susah untuk surut. “Ya kita mah minta agar jalan itu bisa dibenahi secepatnya, kasian mereka yang sudah menjadi korban,” ungkapnya.
Kepala Desa Rawagempol Kulon Ade Laide mengatakan, sebagian jalan yang banyak dikeluhkan masyarakat berada di desanya. Namun, dia mengatakan jika jalan itu di luar dari kewenangannya. “Memang sebagian jalan itu ada di desa kita, tapi itu kewenangan Dinas PUPR,” pungkasnya. (rok)