LEMAHABANG, RAKA – Tolak ukur pemahaman siswa tidak terpaku pada banyaknya jam pelajaran. Banyak juga diantara mereka yang justru merasa jenuh ketika belajar, terlebih disuguhkan dengan mata pelajaran yang disegani, ditambah waktu yang panjang.
Siswa SMAN 1 Lemahabang Dela Pitriani Putri mengatakan, pelajar bisa memahami mata pelajaran, tergantung penyampaian guru. Karena kekurangan setiap siswa dipastikan berbeda. Cara menyampaikan pelajaran yang dilakukan oleh guru perlu didampingi dengan cara guru membaca karakter siswa.
Siswa kelas 11 MIPA 2 yang juga Majelis Perwakiilan Kelas (MPK) ini menyebutkan, siswa tidak butuh banyak waktu untuk paham, karena seharusnya guru tahu dan paham terhadap karakter siswa. “Guru harus tahu karakter dan metode pembelajaran, guru harus menyesuaikan dengan karakter dan kepribadian siswa,” ujarnya.
Ia yang tinggal bersama neneknya di rumah itu tidak bermaksud menggurui, terlebih ia pun mengakui talenta yang dimilikinya ini dapat dari kepiawaian gurunya si SMAN 1 Lemahabangm atau biasa disebut Salemba. Hanya saja, dia ingin mencurahkan isi kepala sesuai dengan hatinya.
Dalam pesan yang dia sampaikan, Salemba memang bukan tujuan utama, karena sempat terkendala jarak dan nilai di sekolah lain. Namun setelah di sini, justru hikmahnya dia rasakan sendiri. Nyatanya di Salemba ini dia menemukan banyak temen baik, gurunya pun bisa diajak komunikasi dan bisa memotivasi di luar jam belajar. “Yang terpenting, dalam berteman tidak ada melihat status. Lain halnya dengan teman saya di sekolah lain. Berteman saja lihat-lihat status. Makanya saya bersyukur ada di sini,” akunya.
Adapun prinsipnya, sejak dia masih duduk di bangku SMP telah disematkan hingga sekarang, bahwa bukan dia yang butuh sekolah, justru seharusnya sekolah yang membutuhkan kehadirannya. “Artinya kita harus optimis ketika berada di lingkungan sekolah, kita harus percaya dengan potensi pribadi, dan saya percaya bisa berprestasi melaui jalur pembelajaran di sekolah,” pungkasnya. (rok)
