PURWAKARTA, RAKA – Pemerintah Desa Cianting Utara, Kecamatan Sukatani, masih tetap konsisten menggulirkan program sosial beras perelek. Program yang diluncurkan oleh Pemkab Purwakarta pada tahun 2016 lalu ini, ternyata sangat bermanfaat bagi warga Desa Cianting Utara.
Pada awal 2016 lalu, Bupati Purwakarta yang pada waktu itu dijabat Dedi Mulyadi meluncurkan program sosial sebagai langkah antisipasi untuk mengatasi bila terjadi kesulitan bahan pangan bagi sejumlah warganya.
Kebijakan beras perelek ini berlaku untuk daerah perkotaan dan pedesaan. Dalam program ini, setiap warga diimbau untuk mengisi beras sedikitnya setengah gelas di sebuah wadah yang terbuat dari sebilah bambu. Beras dari warga ini nanti akan diambil dan dikumpulkan oleh aparat RT masing-masing.
Kepala Desa Cianting Utara Ali Narjarudin mengatakan, program tersebut telah diperdeskan dengan No 5 tahun 2016 Tentang Desa Berbudaya. “Program tersebut sangat membantu warga. Hanya saja bukan berbentuk beras melainkan warga secara sukarela memberikan uang sebesar Rp8 ribu per KK sebulan sekali,” ujarnya.
Ia mengatakan, pengelolaan perelek saat ini dipegang oleh kader Posyandu Desa Cianting Utara. Dana yang terkumpul biasaya disalurkan untuk keperluan warga baik kurang mampu, maupun untuk kepetingan kematian. “Peruntukannya yaitu operasional masyarakat yang sakit, kemudian santunan kematian seperti alat keperluan jenazah serta kegiatan sarana keagamaan,” ujarnya.
Kades mengatakan, dari 987 KK yang terdaftar di Desa Cianting Utara, tidak semua dipungut. “Karena ini bentuknya sukarela dan gotong royong jadi yang kurang mampu tidak harus memaksakan membayar,” ujarnya.
Sementara, Mastiah (50), warga Kampung Cilalawi RT05 RW02 mengaku, sangat terbantu dari perelek tersebut. Pasalnya saat keluarganya tertimpa musibah, pemerintah desa hadir dengan meringankan beban keluarga. “Alhamdulilah, saat keluarga sakit saya mendapatkan bantuan begitupun saat suami meninggal semua perlengkapan dibantu oleh program perelek,” ujarnya. (gan)
