Purwakarta
Trending

Periksa Kesehatan Kuda Cegah Penyakit AHS

PURWAKARTA, RAKA – Pemeriksaan kesehatan kuda di Kabupaten Purwakarta mendapat perhatian serius. Selama dua hari, Rabu hingga Kamis (20–21/8), Dinas Perikanan dan Peternakan (Diskanak) setempat bersama Balai Veteriner Subang melakukan pengambilan sampel darah dan swab hidung di beberapa kandang kuda dan milik peternak delman.

Langkah tersebut dilakukan sebagai bentuk pencegahan dini terhadap penyakit African Horse Sickness (AHS), infeksi menular yang menyerang sistem pernapasan kuda dan berpotensi mematikan.

Baca Juga : Tim Futsal Putri SMPN 1 Klari Juara 1 Piala Kemerdekaan

Diketahui, AHS merupakan penyakit hewan yang disebabkan oleh virus dan ditularkan melalui gigitan serangga (vector-borne). Kasusnya tercatat di beberapa negara Afrika hingga Asia, dan memiliki tingkat kematian yang cukup tinggi pada kuda.

Gejalanya antara lain demam tinggi, sesak napas, pembengkakan di sekitar mata, hingga berakhir dengan kematian jika tidak segera ditangani.

Meski Indonesia belum pernah melaporkan kasus AHS, kewaspadaan tetap diperlukan mengingat mobilitas hewan dan aktivitas perdagangan internasional yang bisa membuka celah penyebaran penyakit.
Kabid Keswan Kesmavet Diskanak Purwakarta, Wini Karmila, menuturkan bahwa dari hasil penelusuran awal belum ditemukan indikasi AHS di wilayah Purwakarta.

Tonton Juga : PRIYATNA ABDURRASYID, JAKSA PEMBERANI PEMBERANTAS KORUPSI

“Kondisi kuda dalam keadaan sehat. Hanya ada beberapa kasus penyakit kulit pada kuda delman, namun sudah kami tangani,” kata Wini saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat (22/8).

Wini menjelaskan, dua stable utama berada di Desa Neglasari milik Haji Usep dan di Jalan Militer, Kecamatan Darangdan. Sementara itu, kuda delman banyak ditemui di kawasan Maracang, Cipaisan, Gang Beringin, serta Cempaka.

Menurutnya, pengambilan sampel di lapangan tidak selalu berjalan mulus. Beberapa pemilik kuda masih menunjukkan rasa khawatir ketika hewan mereka diperiksa. Meski begitu, sebagian besar tetap antusias, terutama ketika hewan mereka juga diberi vitamin untuk menjaga daya tahan tubuh.

“Vitamin diberikan secara rutin untuk meningkatkan imunitas kuda. Hal ini menjadi bagian penting dalam pencegahan penyakit selain surveilans,” jelas Wini.

Diskanak Purwakarta tidak berjalan sendiri. Mereka menggandeng Polres Purwakarta untuk memperkuat komunikasi dengan komunitas kusir delman. Kehadiran polisi yang sudah terbiasa berinteraksi langsung dengan kusir dinilai bisa membantu meningkatkan kesadaran tentang pentingnya menjaga kesehatan hewan.

“Kesehatan kuda tidak bisa dipandang sebelah mata. Jika kuda terjangkit penyakit menular, dampaknya bukan hanya pada hewan itu sendiri, tetapi juga pada masyarakat, baik dari sisi ekonomi maupun kesehatan lingkungan,” tegas Wini.

Melalui pemeriksaan berkala ini, Diskanak Purwakarta berkomitmen menjaga wilayahnya tetap bebas dari ancaman AHS. Selain melindungi populasi kuda, upaya ini juga untuk memastikan keberlangsungan usaha kusir delman yang masih menjadi bagian dari transportasi tradisional sekaligus daya tarik wisata Purwakarta.

“Surveilans yang dilakukan secara konsisten akan menjadi tameng pertama untuk memastikan AHS tidak masuk ke Purwakarta,” pungkasnya. (yat)

Related Articles

Back to top button