ISI WAKTU KOSONG: Sejumlah anak-anak di Desa Wancimekar mengisi waktu luang libur sekolah bermain kelereng. Meski banyak permainan modern, anak-anak ini tetap menggemari permainan tradisional.
KOTABARU, RAKA – Gempuran permainan moderen, tidak serta merta menghilangkan permainan tradisional. Sampai saat ini permainan tradisional masih dimainkan anak-anak, apalagi saat libur sekolah seperti sekarang. Salah satu permainan tradisional yang masih dimainkan siswa adalah adu kelereng, seperti yang tengah dilakukan oleh sejumlah pelajar yang ada di Kecamatan Kotabaru mengisi kekosongan waktu saat sekolah diliburkan karena pandemi corona.
Fahmi, siswa kelas IV B SDN Wancimekar 1 mengatakan, di tengah pandemi corona, kini berbagai instansi sudah diliburkan, salah satunya dalam dunia pendidik. “Sudah lama sekolah diliburkan, disuruh belajar di rumah sama gurunya, gara-gara ada virus corona,” ucapnya, kepada Radar Karawang, Rabu (15/4).
Ketika harus diam terus di rumah, lanjutnya, tentu sangat jenuh atau mebosankan. Dengan demikian, maka ia selalu meluangkan waktunya dengan bermain bersama teman seusianya. “Di kampung saya lagi musim kelereng. Biar gak bete mendingan main kelereng,” akunya.
Baginya, bermain kelereng sangat seru dan menyenangkan, tidak meski harus mengeluarkan uang jajan karena keseruannya. “Saking serunya, sampai-sampai lupa makan,” ungkapnya. Faisal, siswa lainnya menambakan, kalau di daerah atau di perkampungan selalu ada musim-musiman bagi kalangan anak-anak. Seperti musim layang-layang, kartu, panggal, kelereng dan lain-lain. “Sekarang lagi musim kelereng, jadi setiap hari aku selalu main kelereng,” tuturnya.
Ia mengaku, agar bisa mendapatkan kelereng, dia selalu berlatih agar selalu menang dan mendapatkan kelerang banyak, sehingga kelerengnya bisa dijual dan menghasilkan uang. “Kalau belajar dulu mah enak, biar bisa menang terus lumayan kan hasilnya dijual jadi bisa punya uang,” akunya.(acu)
