Persaingan Sengit di Dapil 2, Nama-nama Baru Berpotensi Menang

KARAWANG, RAKA- Persaingan menuju kursi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Karawang di daerah pemilihan (dapil) 2 berlangsung ketat. Nama-nama besar yang merupakan inkumben berpotensi dikalahkan oleh pendatang baru.
Berdasarkan hasil simulasi Radar Bogor Grup (Grup Radar Karawang) 12 Desember 2023 lalu di dapil 2 yang meliputi Kecamatan Rengasdengklok, Rawamerta, Kutawaluya, Jayakerta dan Cilebar nama-nama baru berpotensi menang di pileg 14 Februari 2024 mendatang. Seperti PKB Lili Mahali yang meraih suara 10.65%, PDIP Drs. Makmur Hutabarat 4.18%, PAN Taopik Hidayat 3.42%, Demokrat Sri Ernawati 3.42%, Golkar Adam Bachtiar 2.66%, Perindo N. Rasih 0.76%, Gerindra Iqbal Jamalulail 3.80%, PSI Eric Abdullah Sanusi 0.76% dan Nasdem Erwin K. Saputra 1.14%
Penanggungjawab simulasi pencoblosan pemilu 2024 Radar Bogor Grup Muhammad Reza Malik mengatakan, sistem yang digunakan dalam simulasi ini yaitu dengan cara mendatangi tempat-tempat keramaian yang ada di tiap dapil di Kabupaten Karawang. “Setiap dapil ada satu tim yang mendatangi tempat-tempat keramaian, tim tersebut membawa kotak suara, alat pencoblosan, kemudian juga membawa 5 contoh surat suara pemilu 2024,” katanya.
Diteruskan Reza, simulasi dilakukan pada 12 Desember 2023 lalu dengan jumlah suara sah 96.11%, suara tidak sah 89% dan total suara 488. “Kami sebar tim ke kecamatan-kecamatan untuk memotret dukungan masyarakat terhadap caleg yang akan merek pilih,” ujarnya.
Wakil Ketua DPC Partai Bulan Bintang (PBB) Karawang, Ahmad Syapei menyampaikan, untuk PBB mempunyai target enam kursi untuk tingkat DPRD. Ia menambahkan masing-masing dapil minimal satu kursi kursi. “Target perolehan Kursi Partai Bulan Bintang Kabupaten Karawang tiap Dapil minimal 1 Kursi sehingga kami memperoleh 6 Kursi duduk di DPRD ( satu Fraksi),” ujarnya, Senin (22/1).
Kendala yang dialami berupa adanya persaingan di masing-masing dapil, adanya caleg yang memiliki modal besar. Kemudian kendala lainnya kebiasaan dari masyarakat tentang pemilihan disebabkan oleh adanya uang yang diberikan. “Persaingan disetiap Dapil sangat sengit terutama dengan para inkumben dari partai besar, dengan caleg partai besar dengan modal besar juga karena cost untuk sosialisasi membutuhkan biaya cukup lumayan besar juga, apalagi masyarakat Karawang sudah terbiasa dengan istilah “Aya beurit dina balok” artinya aya duit dicolok inilah yang sulit untuk dihindari. Tapi kami sebagai Partai Bulan Bintang dengan landasan partai yang berazaskan Islam punya keyakinan bila Allah menghendaki tidak ada hal yang sulit,” imbuhnya.
Sementara itu, Ketua Partai PKB, Rahmat Hidayat Djati mengungkapkan terdapat sebanyak 7 kursi PKB saat ini. Meski begitu sampai sekarang akan terdapat penambahan kursi kembali di setiap dapil. Ia mengaku mengalami kendala terdapat di meyakinkan beberapa tokoh masyarakat di Karawang. “Tantangannya tidak mudah meyakinkan para tokoh masyarakat baik tokoh agama, tokoh budaya, tokoh perempuan dan tokoh pemuda bahwa PKB adalah partai masa depan yang bisa pantas diandalkan untuk menjadi aliran aspirasi dan kepentingan masyarakat yang ingin perubahan dan perbaikan dalam pembangunan, tapi apapun hambatan dan tantangan terus kita upayakan sebagai bagian dari perjuangan yang sungguh-sungguh dalam membangun kesadaran politik masyarakat Karawang,” tutupnya. (nad)