HEADLINEKarawang

Gerindra dan PKB Makin Pede

KARAWANG, RAKA – Perolehan suara versi simulasi yang dilakukan Radar Karawang, mendapatkan reaksi dari sejumlah petinggi partai politik di Karawang maupun Jawa Barat.

Ketua DPC Partai Gerindra mengungkapkan, partainya pantas menempati urutan pertama karena infrastrukur partai yang sudah berumur sebelas tahun itu kian kokoh. Dia juga tidak memungkiri efek Prabowo Subianto yang cukup dominan. “Prabowo efek sangat luar bisa mendongkrak suara Partai Gerindra di Karawang,” ujarnya.

Ketua DPD Partai Golkar H Sukur Mulyono mengatakan, hasil simulasi Radar Karawang yang menempatkan partainya di posisi kedua baginya sah-sah saja, tinggal bagaimana metode simulasi itu dilakukan. Kata dia, tinggal lihat saja nanti 17 April bagaimana hasilnya. Menurutnya, semua partai terus bergerak melakukan sosialisasi dan kampanye untuk sama-sama berjuang mendulang suara. “Itu kan hasil berdasarkan survei, sah-sah saja. Tapi semua partai saya yakin bergerak sama-sama,” katanya.

Ketua DPW Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jawa Barat Syaiful Huda mengatakan, hasil simulasi yang menempatkan PKB di posisi 4 di wilayah Karawang tentu disikapinya dengan rasa syukur. Namun pada saat bersamaan, partainya akan terus bergerak guna memastikan hasil survei jadi kenyataan.

Terlebih kalau bisa masuk rangking tiga besar pada saat pemilu nanti. “Tentu kami syukuri atas rilis Radar Karawang yang menempatkan kami di posisi keempat. Tapi tetap kita berupaya lampaui hasil survei, yaitu masuk 3 besar,” kata caleg DPR RI dari dapil 7 Jabar itu.

Caleg DPR RI dari PDIP Rieke Dyah Pitaloka hanya menjawab singkat saat dimintai tanggapannya terkait hasil simulasi yang menempatkan partainya bertengger di posisi tiga setelah Partai Gerindra dan Golkar. “Waduh, gawat dong” kata perempuan yang dikenal dengan sebutan Oneng itu.

Sementara itu, calon DPR RI dari Partai Gerindra Nace Permana mengakui keberadaannya belum maksimal dikenal masyarakat. Dia mengatakan, faktor dibatasinya alat peraga kampanye menjadi salah satu penyebab tidak maksimalnya sosialisasi. Dia mencontohkan dirinya sudah memasang ribuan gambar, namun kemudaian dibersihkan petugas. “Di sini sebenarnya tugas penyelenggara juga untuk mendagangkan caleg. Strategi saya blusukan perbanyak basis di tiap kampung dan tentunya penggunaan alat peraga yang efektif,” katanya.

Caleg dari Partai Demokrat Bayu Irawan juga mengakui, bukan hanya dirinya yang belum dikenal masyarakat, namun caleg lain pun bernasib sama. “Bukan caleg Karawang aja yang belum banyak dikenal. Sebagian besar caleg DPR RI untuk dapil Jabar 7 memang belum banyak dikenal,” singkatnya melalui layanan pesan instan.

Bayu menambahkan, faktor lainnya yang membuat kurang dikenal masyarakat adalah kurangnya sosialisasi kepada masyarakat. “Kalau saya memang belum terlalu jauh, baru sebagian besar konstituen dan mesin partai yang saya datangi dan silaturrahmi serta sosialisasi,” katanya. Yang jelas lanjut Bayu, dari semua kecamatan di Kabupaten Karawang pasti akan didatanginya. (rud/apk)

Related Articles

Back to top button