Purwakarta

Hipertensi Masih Jadi Penyakit Tertinggi di Puskesmas Mulyamekar

PURWAKARTA RAKA – Ratusan warga lanjut usia (Lansia) yang berada di wilayah UPTD Puskesmas Mulyamekar mengidap penyakit hipertensi atau tekanan darah tinggi. Puskesmas yang membawahi Desa Cigelam, Ciwareng dan Mulyamekar itu mencatat, dalam satu bulan terakhir terdapat 122 orang Lansia yang mengidap penyakit tersebut.
Kepala UPTD Puskesmas Mulyamekar, Yudi mengatakan, hipertensi merupakan penyakit yang paling banyak diidap oleh masyarakat di wilayahnya dalam satu bulan terakhir. Berdasarkan data yang dimilikinya, pada bulan Mei lalu tercatat sebanyak 122 orang lansia yang mengidap penyakit tersebut. “Satu bulan terakhir hipertensi paling tinggi. Ini penyakit yang biasanya diderita saat usia lanjut,” ucapnya, Rabu (12/6).
Ia menuturkan, masyarakat yang mengidap penyakit hipertensi rata-rata adalah masyarakat yang memiliki usia lanjut, yakni berusia 50 tahun ke atas. “Biasanya disebabkan oleh pola hidup yang kurang sehat dan faktor keturunan. Tapi dari faktor keturunan cuma sedikit,” tuturnya.
Meski hipertensi merupakan penyakin Lansia, sambungnya, namun tidak menutup kemungkinan bahwa usia muda juga dapat mengidapnya. Sebab, dengan gaya hidup dan pola makan yang kurang baik, hipertensi juga dapat diidap oleh usia muda. “Tapi masih jarang. Dari seratus kasus hipertensi, paling ada satu pengidapnya usia muda,” paparnya.
Lebih lanjut Yudi menjelaskan, hipertensi nampaknya masih menjadi momok bagi sejumlah masyarakat. Pasalnya, berdasarkan data satu tahun terakhir, di wilayahnya tercatat sebanyak ribuan masyarakat mengidap hipertensi. “Ini data tahun kemarin. Hipertensi paling banyak, ada 1194 kasus,” jelasnya.
Ia menambahkan, adapun langkah yang dilakukan oleh pihak UPTD Puskesmas untuk mengatasi dan mengurangi jumlah pengidap hipertensi diwilayah itu adalah dengan melakukan berbagai sosialisasi dan edukasi terhadap masyarakat. Selain itu, pihaknya juga melakukan pemeriksaan secara rutin kepada masyarakat yang memiliki usia lanjut. “Kita rutin lakukan pemeriksaan terhadap lansia. Baik itu pemeriksaan di Puskesmas maupun jemput bola ke Posyandu, masjid atau tempat lainnya,” pungkasnya. (yat)

Related Articles

Back to top button