GERBANG SEKOLAH

Pertama Tatap Muka di Sekolah

ISI SOAL: Siswa kelas X SMK Pratama Mulya mengisi soal penilaian akhir semester di sekolah. Ini kali pertama mereka mengikuti kegiatan di sekolah sejak mereka terdaftar sebagai siswa SMK Pratama Mulya.

Meski Hanya saat Penilaian Akhir Semester

CIAMPEL, RAKA – Siswa SMK Pratama Mulya kelas X lakukan tatap muka pada pelaksanaan Penilaian Akhir Semester (PAS) dengan menerapkan protokol kesehatan, hal itu juga sebagai salah satu bentuk upaya sekolah dalam mendata siswa yang masih serius dalam mengikuti kegiatan belajar.

Guru SMK Pratama Mulya Asmin mengatakan, sejak penerimaan siswa baru pada awal tahun 2020 lalu, siswa tidak merasakan kegiatan belajar secara tatap muka, bahkan pihak sekolah kebingungan dengan siswa baru tersebut. “Yang pertama siswa baru atau kelas X ini baru, mereka belum mengenal lingkungan sekolah sepenuhnya, sehingga ini menghambat aktifitas belajar pada saat daring berlangsung,” ucapnya, kepada Radar Karawang, Kamis (3/12).

Ia menambahkan, pada momen PAS, pihaknya mencoba melakukan tatap muka khususnya bagi para siswa yang baru duduk di kelas X. “Kalau kelas dua sama kelas tiga ya di rumah, ini cuma untuk kelas X saja, karena ini juga berdasarkan permintaan dan eprsetujuan orang tua bahwa anaknya sudah tidak sabar ingin belajar di kelas,” tambahnya.

Ia mengaku, meskipun begitu, pihaknya tetap memperketat protokol kesehatan, saat siswa sampai gerbang sekolah, siswa akan di cek suhu serta diarahkan untuk mencuci tangan menggunakan sabun serta menyemprotnya dengan cairan disinfektan yang sudah disediakan oleh pihak sekolah, bahkan saat siswa masuk ruangan kelas, ada beberapa petugas yang ngarahkan agar tidak terjadi kontak fisik. “Alhamdulillah, saya kira menerapkan protokol kesehatan itu tidak sulit, tinggal kembali lagi pada kemauan dan keseriusan kita dalam menerapkan hal ini,” akunya.

Asmin mengaku, kegiatan tersebut akan dilaksanakan sampai minggu depan, pasalnya jumlah siswa kelas X dinilai cukup banyak, sehingga akan dilakukan beberapa sesi, hal itu untuk membatasi jumlah siswa pada saat mengikuti PAS. “Jumlah kelas X ada 175 siswa, makanya kita bagi-bagi, yang pasti upaya kita ini untuk menunjukan bahwa kita dari pihak sekolah tidak diam dan berusaha supaya anak-anak kita ini tetap belajar meskipun dengan serba keterbatasan ini,” ucapnya.

Pihaknya juga berharap, upaya yang dilakukannya itu bisa menumbuhkan kembali semangat siswa kelas X dalam belajar. menurutnya PAS yang dilakukan secara protokol kesehatan itu juga sebagai bentuk pertolongan sekolah selama ketertinggalan siswa dalam belajar daring. “Karena daring sifatnya lambat dan tidak menyeluruh, makanya kita butuh memberikan pengarahan dan pemahaman, apalagi ini penilaian siswa,” pungkasnya. (mal)

Related Articles

Back to top button