Karawang
Trending

Pertamina Butuh Nalar Kritis dari Mahasiswa

radarkarawang.id – Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) menggandeng Universitas Buana Perjuangan (UBP) Karawang dalam kegiatan Sosialisasi Industri Hulu Migas, Rabu (12/11).

Kegiatan ini bertujuan memperluas wawasan mahasiswa mengenai industri hulu migas, operasi PHE ONWJ di lepas pantai utara Jawa Barat, serta peluang kerja praktik dan tugas akhir di lingkungan Pertamina Regional Jawa.

Acara yang diikuti sekitar 150 mahasiswa dan dosen ini dikemas dalam bentuk Diskusi Panel menghadirkan sejumlah narasumber dari SKK Migas dan PHE ONWJ.

Adapun tiga materi utama yang disampaikan meliputi pengenalan industri hulu migas di Indonesia oleh Divisi Program dan Komunikasi Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Arief Hermawan, serta proses bisnis dan operasi PHE ONWJ yang dipaparkan oleh General Manager PHE ONWJ Muzwir Wiratama.

Selain itu, Manager HCBP Pertamina Regional Jawa Muhammad Indra Kusumah, turut memaparkan program Kerja Praktik (KP) dan Tugas Akhir (TA) bagi mahasiswa.

Acara dipandu oleh Officer Comrel & CID PHE ONWJ Muhammad Aditya Julianto.
Dalam kesempatan itu, Head of Communication, Relations, & CID PHE ONWJ, R. Ery Ridwan, menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi jembatan antara dunia akademik dan industri migas yang memiliki peran strategis dalam menjaga ketahanan energi nasional.

“Hari ini kami di PHE ONWJ hadir untuk menjembatani dua dunia yang krusial bagi bangsa, yaitu dunia akademik yang mengasah gagasan dan dunia industri hulu migas yang menjadi urat nadi energi negeri,” ujar Ery.

Ia menegaskan, sebagai bagian dari Pertamina, PHE ONWJ mengemban amanah besar untuk memastikan ketahanan energi nasional, fondasi penting menuju visi Indonesia Maju sebagaimana arahan Presiden Prabowo.

“Operasi kami di lepas pantai utara Jawa Barat penuh tantangan. Fasilitas kami telah puluhan tahun berkontribusi dan kini membutuhkan upaya efektif agar terus berproduksi,” katanya.

Ery menekankan bahwa menghadapi tantangan tersebut tidak cukup hanya dengan teknologi, tetapi juga membutuhkan inovasi yang lahir dari gagasan segar mahasiswa.

“Inovasi lahir dari nalar kritis dan ide-ide baru teman-teman mahasiswa. Karena itu, kami tidak hanya datang untuk sosialisasi, tapi juga untuk mengajak kolaborasi,” ujarnya.

Menurutnya, industri migas membutuhkan talenta muda yang adaptif dan kompeten untuk mengawal kedaulatan energi Indonesia di masa depan.

“Kami butuh pemikiran baru dan semangat kolaboratif dari generasi muda untuk menjawab tantangan energi ke depan,” tegas Ery.

Sementara, Rektor UBP Karawang Prof. Dedi Mulyadi, SE., MM., mengapresiasi kegiatan tersebut. Menurutnya, sosialisasi ini memberi manfaat besar bagi mahasiswa untuk memahami dunia industri migas yang selama ini jarang tersentuh di bangku kuliah.

“Sosialisasi dan edukasi seperti ini sangat positif. Mahasiswa jadi tahu bagaimana operasional SKK Migas dan PHE ONWJ, wilayah kerjanya, hingga aspek ramah lingkungannya,” ujar Prof. Dedi.

Ia menambahkan, informasi terkait magang, kerja praktik, dan peluang rekrutmen tenaga kerja menjadi motivasi bagi calon alumni untuk lebih mempersiapkan diri.

“Kami berharap ke depan bisa ada penandatanganan MoU agar informasi dan kolaborasi dengan industri bisa lebih terbuka,” katanya. (uty)

Related Articles

Back to top button