PURWAKARTA

Peserta Tes CPNS Ketahuan Bawa Jimat

DIPERIKSA: Peserta tes CPNS asal Kabupaten Purwakarta diperiksa sebelum mengikuti tes seleksi kemampuan dasar.

PURWAKARTA, RAKA – Ribuan pelamar CPNS di Kabupaten Purwakarta telah mengikuti seleksi kemampuan dasar (SKD) di Convention Hall Telkom University Bandung, Kamis (6/2) lalu.

Kepala Bidang Pengadaan pada Badan Kepegawaian Pemerdayaan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Purwakarta Hermawan mengatakan mengatakan, pada tes SKD kemarin tidak semua peserta hadir.

Dari jumlah peserta sebanyak 4.694 orang, 166 di antaranya tidak hadir. “Alasannya beragam, kemungkinan karena sakit atau memang kesiangan terjebak macet diperjalanan,” ungkap dia, Jumat (14/2).

Hermawan mengakui saat ini belum bisa mengumumkan berapa jumlah peserta yang lolos mengikuti tes berikutnya yaitu seleksi kompetensi bidang (SKB). Pihaknya masih menunggu hasil keputusan dari pemerintah pusat siapa saja yang lolos atau masuk tiga besar. “Hasil tes SKD kemarin sudah kami usulkan ke pemerintah pusat untuk ditetapkan masuk tiga besar, pengumumannya diperkirakan 22, 23 Februari mendatang,” ujarnya.

Hermawan juga menjelaskan, sejauh ini belum mengetahui kapan jadwal tes SKB akan diselenggarakan. Ia mengaku hal itu ada di pemerintah pusat. “Tidak tahu juga, tapi perkiraan pada 25 Maret atau 10 April,” imbuhnya.
Sementara pada tes SKD kemarin, panitia seleksi tes CPNS Purwakarta berhasil mengamankan sejumlah barang-barang yang diduga menjadi jimat dalam penyelenggaraan tes CPNS tahun ini.

Hermawan mengatakan banyak barang-barang yang terazia saat peserta tes hendak memasuki ruangan. Padahal, panitia telah menyediakan tempat penitipan barang-barang dan para peserta hanya perlu membawa KTP dan kartu peserta ke dalam ruangan tes. “Kami suruh barang-barang simpang di penitipan barang tapi tetap banyak peserta yang ngeyel mau dibawa seperti pensil yang ada bulu ayamnya, membuat kami menjadi curiga,” lanjutnya.

Adapun barang-barang yang berhasil diamankan, di antaranya sabuk, pin atau bros yang dikhawatirkan ada kamera seperti yang terjadi di daerah lain. “Kami mempersilakan peserta ambil lagi barang-barangnya ketika selesai tes. Kami juga siapkan 5 detektor di sana,” ujarnya. (gan)

Related Articles

Check Also
Close
Back to top button