Petani Milenial Tanam Palawija Empat Hektare
PETANI MILENIAL: Ananda Dwi Septian, petani muda di Kampung Ciheulang, Desa Margaluyu, Kecamatan Kiarapedes, Kabupaten Purwakarta, memanen cabai merah. Ia bersama kelompok petani milenial di daerahnya mengelola lahan seluas 4 hektare untuk ditanami palawija.
PURWAKARTA, RAKA – Petani muda di Kampung Ciheulang, Desa Margaluyu, Kecamatan Kiarapedes, Kabupaten Purwakarta, menunjukkan keseriusannya menekuni usaha pertanian dengan menanam cabai merah.
Ketua Petani Muda Mandiri Desa Margaluyu Ananda Dwi Septian mengatakan, bertani merupakan satu-satunya cara bagi manusia agar selalu hidup berdampingan dengan alam.
Diakuinya, bertani sebenarnya sudah mengakar dalam budaya Indonesia. “Karena pertanian adalah sumber kehidupan utama yang tidak boleh dipadamkan oleh berbagai keadaan,” ujarnya. Pemuda yang akrab disapa Boti itu juga berharap, anak muda tidak gengsi untuk menekuni usaha pertanian. Karena selain bisa menghasilkan pendapatan yang menjanjikan, juga bisa menjaga ketersediaan pangan. “Mari bertani, karena petani itu keren,” imbuhnya.
Camat Kiarapedes H Diaudin mengatakan, pasokan hasil panen cabai merah akan menambah ketersediaan bahan pangan di Kabupaten Purwakarta. “Petani muda mandiri ini mampu mengelola 4 hektare tanah untuk bercocok tanam segala jenis sayuran seperti cabai merah ini. Khususnya di wilayah Kecamatan Kiarapedes. Sehingga, kebutuhan pangan masyarakat lokal dapat terpenuhi,” ungkapnya, Rabu (30/6).
Dia mengatakan, kebutuhan pangan terpenuhi, imunitas tubuh masyarakat akan tetap terjaga. “Jadi bisa melawan Covid-19. Ini pentingnya menjaga ketersediaan bahan pangan,” tutur Diaudin. Dia juga mengapresiasi keberadaan petani muda di Desa Margaluyu. DIharapkannya, para pemuda itu menyemangati rekan sebayanya untuk tetap bertani di masa pandemi corona saat ini. “Kami apresiasi para petani yang tetap aktif meski di tengah kekhawatiran virus corona,” kata Diaudin.
Menurut Udin, ketahanan pangan harus tetap dijaga di tengah pandemi ini. Terutama untuk wilayah kerjanya. “Jangan lupa juga untuk memakai masker, physical distance dan menjaga kebersihan usai bertani,” pungkasnya. (gan)