Uncategorized

Petani Rawamerta Marah

RAWAMERTA, RAKA – Berang melihat sawahnya rusak diserang tikus petani tiga desa di Kecamatan Rawamerta melakukan gerakan Kalagumarang. Berbekal pentungan petani ramai-ramai membunuh tikus.

Dari tiga desa tersebut diantaranya petani di Desa Sukamerta, Kecamatan Rawamerta. Petani merasa kesal gara-gara serangan tikus mereka terpaksa menanam ulang setelah padi berusia hampir dua bulan yang ditanam mati di makan tikus. “Kita kompak melakukan gerakan Kalagumarang,” kata Pengendali Organisme Pengganggu Tanaman (POPT) Kecamatan Rawamerta Wahyu Abdul Ajiz, Selasa (15/1).

Dikatakan Wahyu, selain Sukamerta petani lainnya di Desa Pasirawi, Kutawargi dan Desa Mekarjaya juga melakukan hal sama. Gerakan kalagumarang dilakukan untuk membasmi hama tikus yang saat ini sedang menyerang area pesawahan di Kecamatan Rawamerta. Namun tak semua petani siap lakukan Kalagumarang. Seperti petani di perbatasan Desa Pasirkaliki dan Desa Sukamerta. “Sebelumnya kami bersama petugas dari pertanian pusat telah mengontrol dan mengajak petani untuk melakukan gerakan Kalagumarang di sawah di Desa Sukamerta, namun petani menolak. Padahal, di sawah mereka paling banyak sarang tikusnya,” ucap Wahyu.

Sementara petani Desa Sukamerta Saman (57) mengatakan, ia terpaksa mentraktor kembali sawahnya setelah padinya yang sudah berumur sekitar 2 bulan mati. Tanaman padinya rusak bukan hanya serangan hama tikus. Sebelumnya, hama Wereng Batang Coklat (WBC) telah menyerang sebagian tanaman padinya. “Sudah di serang wereng, dilanjut tikus. Ya audah di traktor kembali saja, percuma gak bakal bisa diobatin,” ucapnya.

Saat ini, Saman masih membiarkan sawahnya kosong tanpa tanaman, karena alasan modal yang minim. Untuk modal awal tanam pertamanya saja, ia sudah habiskan uang Rp 8 juta. (rok)

Related Articles

Check Also
Close
Back to top button