KARAWANG

Peternak Didorong Buat Disinfektan Eco Enzim

KARAWANG, RAKA – Berawal dari rasa jenuh saat masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tahun 2020 lalu, Siti Komalaningsih, Sub Koordinator Subsuransi Kesehatan Hewan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) membuat olahan produk yang berasal dari Eco Enzim.
Pembuatan menggunakan sampah organik yang berasal dari limbah sayuran dan buah. Kemudian ditambah dengan gula dan air. Selanjutnya dilakukan fermentasi selama 90 hari. Salah satu produk tersebut berfungsi untuk menyiram tanaman dan membuat tanaman memiliki daun yang lebar serta bertumbuh secara cepat. “Saat itu sedang Covid dan karena di kantor di berlakukan PSBB, dengan rasa jenuh saya di rumah akhirnya membuat produk dari eco enzim. Bahannya limbah buah dan sisa sayuran, gula sama air di fermentasi selama 90 hari dengan perbandingan 1 gula, 3 bagian bahan organik, 10 bagian air. Di Juli akhirnya saya coba siram ke tanaman, terlihat yang pakai eco enzim daunnya itu pertumbuhannya cepat dan daunnya lebar,” ujarnya, pada Jumat (10/3).
Ia menyampaikan kembali eco enzim tersebut bertujuan agar melestarikan lingkungan. Saat ini masyarakat masih melakukan pembuangan sampah secara sembarangan, ia menghimbau agar masyarakat dapat memanfaatkan sampah dengan menghasilkan produk. Ia mengakui saat mengajak orang sekitar masih sangat sulit agar ikut bersama membuat eco enzim. Meski begitu ia tidak pantang menyerah, akhirnya setelah memperoleh peringkat 2 di perlombaan ASN kreatif baru mulai terdapat permintaan dari desa dan kecamatan. “Saya membuat eco enzim tujuannya untuk melestarikan lingkungan, supaya tidak membuang sampah ke lingkungan. Kita tau sendiri sekarang TPS sudah sangat overload, armada yang dimiliki oleh instansi terkait pun terbatas sedangkan timbunan sampah semakin membludak,” tambahnya.
Siti memaparkan, eco enzim tersebut dapat dijadikan sebagai disinfektan bagi peternak. Hal ini terbukti saat kasus PMK tahun lalu hewan ternak dapat sembuh. Ia pun telah mengajak peternak untuk memulai membuat disinfektan dengan menggunakan eco enzim. Eco enzim pun dapat digunakan untuk kucing yang terpapar scaby dapat menyembuhkan. “Eco Enzim itu bisa dimanfaatkan sebagai disinfektan ramah lingkungan karena pH nya di bawah 4 jadi segala jamur, bakteri yang nempel di kandang bisa dikendalikan. Termasuk kemarin PMK bisa dikendalikan dengan eco enzim, rata-rata peternak yang sapinya kena PMK sembuh. Kalau sudah menjadi eco enzim, kita tinggal menambahkan air untuk pengenceran sebagai disinfektan,” tutupnya. (nad)

Related Articles

Back to top button