Petugas Kebersihan Dibayar Rp20 Ribu Sehari
PERGI KE PASAR: Sugiono setiap hari berangkat ke pasar menggunakan sepeda. Meski digaji Rp20 per hari, dia tetap menjalankan pekerjaannya karena tidak ada pekerjaan lain untuk menutupi kebutuhan keluarganya.
RENGASDENGKLOK, RAKA – Gaji kecil dan kesempatan libur minim, tak mambuat petugas kebersihan Rengasdengklok mengeluh. Minimnya lapangan pekerjaan, profesi ini tetap dijalani.
Menjadi petugas kebersihan bukan perkara mudah bahkan bukan suatu pekerjaan yang diharapakan, melainkan karena keterpaksaan untuk mencukupi kebutuhan hidup. Meski upah yang didapat tidak begitu layak, namun Sugiono warga Tegalasem RT 11 RW 05 masih bertahan menjadi petugas kebersihan di Pasar Rengasdengklok sejak tahun 90an. Pihaknya mengaku bekerja menjadi petugas kebersihan mulai dari upah per hari Rp10 ribu sampai sekarang sudah naik Rp20 ribu per hari ditambah honor bulanan Rp600 ribu per bulan. “Saya jadi petugas kebersihan sudah lebih 20 tahun, sekarang baru diangkat jadi tukang karcis tapi tetap suka bersih-bersih,” jelasnya, kepada Radar Karawang, Senin (2/3).
Menjadi seorang petugas kebersihan, tidak hanya mencium aroma tidak sedap, Sugiono juga kerap tergores beling dan tusuk maranggi. Bahkan dia sempat dirawat selama 18 hari di rumah sakit karena mengidap penyakit demam berdarah (DBD). Penyakit muntaber dan DBD ini sudah menjadi penyakit langganan bagi petugas kebersihan seperti Sugiono ini, namun karena untuk mencukupi kebutuhan keluarga dia tetap masih lanjut bekerja membersihkan sampah di pasar tradisional Rengasdengklok. “Waktu tahun 2000, istri saya sempat bekerja di luar negeri sampai dua tahun setengah, karena kebutuhan ekonomi keluarga sangat kurang,” kata Sugiono, yang sempat menjadi tukang becak sebelum menjadi tugas kebersihan.
Setiap hari Sugiona berangkat dari rumah ke tempat kerja menggunakan sepeda ontel, dan itu baru satu tahun. Sebelumnya dia hanya berjalan kaki karena tidak memiliki kendaraan lain. “Sekarang saya bernagakat pagi pulang jam 12 siang, terus berangkat lagi dan pulang lagi sekitar jam depalan malam,” katanya.
Menurut Sugiono, bekerja menjadi petugas kebersihan di Pasar Rengasdengklok ini tidak ada tanggal merah alias libur, meskipun ada acara keluarga seperti anak nikah. “Paling liburnya waktu lebaran aja, kalau hari-hari biasa tetap masuk,” pungkasnya. (mra)