Petugas Kesehatan Pakai Pita Hitam
SERAGAM KHUSUS: Pegawai Puskesmas Rengasdengklok menggunakan seragam khusus saat HKN.
RENGASDENGKLOK, RAKA – Puskesmas Rengasdengklok memperingati Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-56 membagikan 4.000 masker. Pembagian masker dimulai kemarin hingga 31 Desember mendatang.
Tak hanya membagikan masker, pegawai Puskesmas Rengasdengklok juga turut mengenakan pita warna hitam di lengan baju yang juga bertuliskan Satukan Tekad menuju Indonesia Sehat. Pita yang dikenakan itu sebagai bentuk keprihatinan kepada pejuang tim medis yang terkonfirmasi corona dan yang sudah meninggal dunia.
Lila Ulivianingtias, bagian Promosi Kesehatan Puskesmas Rengasdengklok mengatakan masker yang dibagikan ini menyasar beberapa tempat, diantaranya fasilitas umum, tempat pendidikan, dan juga kepada keluarga melalui kegiatan posyandu dan juga kelas ibu hamil. “(Tepuk tangan) kita dilaksanakan di puskesmas saja, sebenarnya (gerakan) 56 detik itu tujuannya untuk mengapresiasi petugas kesehatan dan juga masyarakat yang sudah mendukung melakukan pencegahan penyebaran virus corona,” jelasnya, saat ditemui di kantor Puskesmas Rengasdengklok kepada Radar Karawang, Kamis (13/11).
Lila, sapaan akrab Lila Ulivianingtias menyebut, dalam rangka HKN ke-56 ini, pihak Puskesmas Rengasdengklok tidak memiliki rangkaian kegiatan yang meriah, melainkan hanya pembagian masker. Karena dia, pihak puskesmas juga tengah berduka akibat terjadi klaster baru di lingkungan puskesmas. “Pembagian masker ini diprioritaskan kepada yang lebih membutuhkan. Kalau Rengasdengklok ini menerima 4.000 masker, tapi yang baru dibagikan sekitar 1.200, karena pembagian masker ini diberi waktu sampai tanggal 31 Desember,” ujarnya.
Pada kesempatan HKN ke-56, Lila berharap kepada tenaga kesehatan tetap semangat, jangan kendor, pantang menyerah mengahadapi Covid-19. Karena mau tidak mau tim medis ini merupakan orang yang terlibat langsung menangani Covid-19. “Jadi mungkin (tenaga kesehatan) sudah ada yang tumbang, tapi jangan sampai kita patah semangat untuk tetap terus berjuang melawan Covid ini,” imbuhnya.
Lebih lanjut Lila meminta kepada masyarakat supaya bergotong royong disipilin menerapkan protokol kesehatan, karena tanpa kerjasama masyarakat dengan menerapkan prokes ini sulit untuk membendung penyebaran Covid-19. “Diibaratkan seperti sapu lidi, kalau lidi-lidi itu terpisah, kalau kita tidak sama-sama bergotong royong ya kita tidak akan bisa berhasil,” pungkasnya. (mra)