Pewarna Kerupuk Picu Kanker
KLARI, RAKA – Kalau ingin diet sukses, hindari makanan yang berkarbohidrat tinggi atau yang mengandung kalori. Diantaranya kerupuk. Siswa SMK Sehati jurusan Keperawatan, Ludia Noviyanti mengatakan, kerupuk menjadi salah satu cemilan khas warga Indonesia, biasanya kerupuk menjadi pelengkap makanan saat melahap mie instan, bakso, dan banyak makanan lainnya. “Malahan banyak orang merasa makan tidak akan nikmat kalau belum ada kerupuk,” ucapnya kepada Radar Karawang.
Ia menambahkan, di balik rasa gurih dan renyahnya kerupuk, ternyata memberikan gangguan kesehatan bagi pengonsumsinya. Pasalnya olahan kerupuk biasanya dilakukan dengan cara digoreng menggunakan minyak, sehingga kerupuk memiliki kandungan kalori yang memicu terjadinya obesitas. “Kebutuhan kalori untuk tubuh kita kan seharinya cuma 2000 saja, sedangkan kita konsumsi biasanya lebih dari 2000, nah makannya yang sering konsumsi kerupuk akan lebih mudah mengalami penambahan berat badan,” tambahnya.
Ia mengaku, selain obesitas, kerupuk juga dapat memicu terjadinya kanker. Menurutnya hal itu dipicu karena kandungan pewarna pada kerupuk yang digunakan untuk menggugah selera makan, salah satunya yellow 5 atau tartrazine, kandungan tersebut memberikan efek yang berbahaya bagi kesehatan tubuh. Termasuk alergi hingga kerusakan sel. “Tentunya sangat diluar dugaan yah, meskipun jarang ditemukan korbannya, tapi sudah jelas kandungan ini jelas berbahaya untuk kesehatan kita,” akunya.
Ia berpesan kepada seluruh warga untuk tetap membatasi konsumsi kerupuk berwarna serta melalui proses penggorengan, sehingga tubuh bisa tetap sehat dan memproduksi makanan seperti seharusnya. “Ayo mulai sekarang kita konsumsi makanan yang sehat saja, biasakan makan enak dan sehat tanpa ditemani kerupuk, terus hindari makanan dari pewarna buatan,” pungkasnya. (mal)