
KARAWANG, RAKA – PT Philip Morris Indonesia (PMID), Pemegang saham mayoritas PT HM Sampoerna Tbk, secara resmi, Kamis (21/3) melakukan ekspor perdana rokok premiumnya, Marlboro dan L&M ke Jepang.
Pelepasan sebanyak 9 juta batang rokok menggunakan kontainer langsung dilakukan Direktur Utama PMID Ahmad Mashuri didampingi Direktur Urusan Eksternal Sampoerna Elvira Lianita, di pabrik rokok mereka di kawasan industri KIIC Karawang disaksikan Direktur Teknis dan Fasilitas Cukai Nirmala Dwi Heryanto. Selain Direktur Industri Minuman Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar Kementerian Perindustrian Abdul Rochim, Kepala Kanwil Ditjen Bea Cukai Jawa Barat Saipullah Nasution.
Philip Morris International (PMI) menunjuk PMID kelakuan ekspor marlboro dan L&M ke Pasar Duty Free Jepang. Sebelumnya pasar ini diisi produk rokok sejenis produksi Philip Morris Serbia. “Pencapaian ini merupakan hal yang penting untuk produk tembakau, mengingat konsumen Jepang memiliki ekspektasi standar kualitas sangat tinggi dibanding negara-negara lain,” ucap Dirut PMID Ahmad Mashuri.
Selain itu, terang Mashuri, PMID juga akan melakukan hal serupa untuk Duty Free Korea Selatan, yang juga merupakan pengiriman ke empat ke pasar tersebut. Pengiriman sendiri direncanakan pada Maret ini juga sebanyak 60 juta batang rokok menggunakan 2 kontainer. Pasar Duty Free Asia sendiri mencakup segmen premium dan super premium.
Sementara Direktur Urusan Eksternal Sampoerna Elvira Lianita menambahkan sukses melepas jutaan batang rokok itu tidak terlepas dari dukungan pemerintah yang memacu tumbuhnya bisnis perusahaan. “Kami mengapresiasi komitmen pemerintah yang menjaga iklim investasi serta usaha yang kondusif,” terang Elvira.
Elvira mengatakan saat ini dinamika industri harus dapat beradaptasi dengan perubahan dan ekspektasi dari konsumen dewasa di berbagai negara. Masih dikatakan Elvira, saat ini Industri Jas Tembakau (IHT) merupakan salah satu sektor yang mampu memberikan kontribusi besar terhadap penerimaan devisa melalui ekspor produk rokok.
Bahkan Kementerian Perindustrian mencatat ekspor rokok dan cerutu sepanjang 2018 mencapai USD 931,6 juta atau 13,2 triliun jika dirupiahkan. Angka itu meningkat 2,98 persen dari realisasi ekspor tahun 2017 sebesar USD 904 juta. (ari)