HEADLINE

Pembangunan di Desa Dilupakan

CILAMAYA WETAN, RAKA- Karawang dianggap tertinggal dalam penataan kota dibanding Kabupaten/Kota lainnya. Proyek Pedestarian dianggap jitu untuk mempercantik wilayah perkotaan dengan anggaran yang fantastis. Namun, sisi kemanfaatannya dianggap kecil oleh warga-warga di perkampungan yang lebih berharap pemerataan.

Ono Rustono, Sekdes Talagasari misalnya, menurutnya, ketika tata ruang kota diperelok, itu memamg jadi wewenang kepala daerah, namun kalau dilihat dari segi manfaat, proyek pedestrian itu kurang maksimal. Karena hanya sebagian saja yang menikmatinya, bahkan akan jarang disentuh warga diperkampungan. “Tak begitu bermanfaat bagi warga banyak, yang di kota saja sedikit, kebanyakan dinikmati pendatang, apalagi kita warga kampung, jauh lah,” selorohnya.

DKM Masjid At Taqwa Cilamaya, Yayan S Mulyana menambahkan, fisik di desa itu jauh lebih baik diperhatikan pemkab, karena di kota tidak begitu dirasakan langsung dan terus menerus oleh masyarakat pedesaan, memang sesekali warga kampung datang ke kota dan bisa lebih nyaman ada taman kota, pedestrian dan lainnya, tapi untuk saat ini alangkah lebih baiknya kalau pembangunan lebih difokuskan ke pelosok-pelosik desa. “Manfaat sih ada, tapi saat ini fisik di desa jauh harus lebih diutamakan,” ungkapnya.

Sekretaris UPK Singaperbangsa Kecamatan Cilamaya Kulon, Nurhadi Saputra mengatakan, proyek puluhan miliar untuk pelestarian taman kota, baik trotoar dan pedestrian, tidak banyak diketahui orang kampung sepertinya, baik nilai maupun penataannya. Tapi, memang pedestrian itu penting karena sebagai beranda kabupaten dan ikon kota, tapi anggarannya harus proporsional dan di kelola oleh orang-orang bertanggungjawab. Namun, melihat itu, keadaan di desa jangan dilupakan pemkab, sebab di desa tidak ada pelestarian taman desa, trotoar, atau infrastruktur lain yang di butuhkan, “Wong di desa itu gak ada taman, kalau mau di desa itu pelestarian jalan coran ditambah lagi pengarugan samping coran itu bahaya banyak yamg jatuh, jangan digedein di kota terus,” keluhnya. (rud)

Related Articles

Back to top button