Pipa Besar Pencegah Minyak dan Sampah
CILAMAYA KULON, RAKA – Sudah 45 hari minyak Pertamina mencemari laut Karawang. Limbah itupun semakin menjadi-jadi, hampir memenuhi area pantai, masuk ke beberapa rumah warga.
Melihat kejadian tersebut, pegiat lingkungan Dusun Pasirputih, Desa Sukajaya, Kecamatan Cilamaya Kulon, Fanani mengkhawatirkan kejadian tersebut akan menimpa lingkungannya. Pasalnya, pertengahan bulan September mendatang, perubahan angin timur ke angin Barat akan segera dimulai.
Jika dalam waktu dekat kebocoran tersebut tak dapat dibenahi, dapat dipastikan masyarakat pesisir pantai Pasirputih-Cilamaya Kulon, Ciparage-Tempuran, hingga ke pantai Tangkolak-Cilamaya akan merasakan keresahan yang sama seperti yang dialami masyarakat Cemarajaya-Cibuaya saat ini.
Namun masyarakat Dusun Pasirputih bisa sedikit bernafas lega setelah menerima bantuan alat penahan limbah, bahkan dinilai bisa menahan sampah. Alat berbahan pipa besar yang di bawahnya terdapat jaring berbentuk sero itu diberi oleh salah satu perusahaan.
Fanani mengatakan, menjelang pergantian angin, masyarakat Pasirputih memerlukan alat untuk menahan limbah agar tak sampai ke pantai. Meski baru percobaan, setelah melihat fisik alat tersebut, dia kira bisa untuk menahan limbah bahkan bisa juga menahan sampah. “Perbedaan oil boom dengan alat ini, terdapat pada jaring di bawahnya. Kalau oil boom cuma ngambang doang, tapi sampah atau limbah masih bisa lewat jalur bawah, kalau alat ini, di bawah itu ada jaringnya,” katanya.
Sebenarnya, pencegahan limbah agar tak masuk ke pantai ini seharusnya sejak awal. Sebelum masyarakat pesisir merasa resah dengan kejadian yang menimpa pantai di Desa Cemarajaya. Terlebih, selain tambak, di wilayah sepanjang Tempuran-Cilamaya ini banyak hutan mangroove. “Seharusnya dari awal ada pencegahan dini. Tapi ini juga Alhamdulillah. Mudah-mudahan bisa nahan pas angin barat dimulai,” harapnya.
Untuk saat ini, khusus di Pasirputih baru dua alat yang dapat diterima. Mengingat ini baru percobaan. Jika berhasil, pihaknya diminta untuk mengajukan lagi dengan kesepakatan semua nelayan. (rok)