GERBANG SEKOLAH

PJJ Gunakan Aplikasi E-Smantika

SIBUK: Hari pertama sekolah usai libur panjang akhir tahun, guru sibuk memantau aktivitas belajar siswa di sekolah. Semester dua ini, masih menggunakan sistem daring karena wabah Covid-19 belum mereda.

Jaringan Masih jadi Kendala

KARAWANG, RAKA – Pemda Karawang memutuskan melanjutkan pembelajaran jarak jauh (PJJ) di semester dua tahun ajaran 2020/2021. Memudahkan PJJ, SMAN 3 Karawang memiliki sistem aplikasi E-Smantika.

Aplikasi Examol yang telah berubah nama menjadi E-Smantika milik SMAN 3 Karawang membantu pihak sekolah dalam memantau kegiatan belajar jarak jauh. Dalam sistem ini akan diketahui keaktifan siswa dalam proses belajar. Siswa telah mendapatkan sosialisasi perihal penggunaan aplikasi. Hal ini mempermudah guru dalam memberikan penilaian. “Jadi examol itu adalah aplikasi yang sudah dimiliki oleh pihak SMAN 3 untuk mengakses pembelajaran jarak jauh. Siswa aktif dan tidak aktif akan langsung diketahui melalui aplikasi ini,” kata Asep Sahrul Fahtoni, wakil kepala sekolah bagian kurikulum, Senin (11/01).

Hanya saja, aplikasi memiliki hambatan setelah pemakaian berupa jaringan yang kurang stabil dan kuota untuk siswa serta guru. Bantuan kuota untuk siswa dan guru hanya diperoleh sebanyak satu kali saat tahun ajaran sebelumnya. Penggunaan kuota untuk aplikasi ini sebesar 5 GB. Saat sosialisasi dilaksanakan siswa langsung dapat mengerti dan memahami cara penggunaan aplikasi.

Hari pertama sekolah sudah terdapat siswa yang sulit mengakses aplikasi untuk absensi. Saat siswa tidak dapat mengakses absen, namun aktif dalam pembelajaran maka akan tetap dianggap masuk. Bagi siswa yang tidak aktif dalam pembelajaran maka akan langsung dianggap bolos. Pembelajaran daring ini berlangsung selama empat jam dari pukul 08.00 hingga 12.00.

Pihak sekolah akan mengajak orang tua untuk ikut aktif dalam memantau siswa saat melaksanakan pembelajaran jarak jauh ini. “Nantinya kami akan mengajak orangtua siswa juga buat memberikan laporan tentang siswa saaat mengikuti pembelajaran jarak jauh dari rumah. Sekolah akan memberikan link yang mudah diakses oleh orangtua,” ujarnya.

Mata pelajaran IPA khususnya fisika, guru telah membagi kelompok belajar kecil. Kelompok belajar ini berfungsi untuk memberikan pengertian lebih bagi siswa yang belum. Guru menggunakan aplikasi yang sudah canggih dalam mendukung penyampaian materi. Kelompok belajar terdiri dari lima orang siswa. Guru juga akan melakukan home visit ke rumah siswa bagi yang mengalami kesulitan. “Kalau dari saya saat siswa ada kesulitan, ya kita bikin kelompok belajar kecil dan ke rumah siswa tersebut,” Awinda, guru fisika. (cr6)

Related Articles

Back to top button