
radarkarawang.id – Kerusakan parah pada jalan tanggul irigasi Leuwung Sereuh di Kecamatan Klari memicu keluhan dari warga dan pengguna jalan. Hanya saja, PJT II minta jalan Bendung Leuweung Seureuh ditutup. Hal ini, membuat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang mewacakan membuat akses baru.
Seorang pengguna jalan Wahyu (39), mengaku kondisi jalan tersebut sudah lama rusak namun tak kunjung diperbaiki. “Sudah bertahun-tahun jalan ini makin parah. Kami lewat sini setiap hari karena ini jalan cepat buat ke Klari. Tapi sekarang harus ekstra hati-hati, soalnya bergelombang dan berlumpur,” katanya, Sabtu (15/1).
Keluhan serupa disampaikan oleh Emi (25), warga Majalaya yang setiap hari melintasi jalan itu untuk bekerja. “Kalau hujan, jalannya jadi makin licin dan berbahaya. Banyak pengendara motor yang hampir jatuh. Kami berharap pemerintah segera turun tangan, karena ini jalan penting buat masyarakat,”tegasnya.
Menanggapi keluhan masyarakat, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Karawang Rusman, memberikan penjelasan mengenai kondisi tersebut. Menurutnya, permasalahan jalan tanggul Leuwung Sereuh tidak dapat dilepaskan dari kondisi bendung yang berada di lokasi itu.
“Itu tinggal sedikit lagi kalau nggak salah. Sebenarnya ada permasalahan dengan Bendung Leuweung Sereuh. Jadi bendung tersebut sebenarnya tidak diperuntukkan untuk lalu lintas kendaraan, apalagi usianya sudah cukup tua,” paparnya.
Ia mengungkapkan, bahwa pihak PJT II sebelumnya telah meminta agar arus kendaraan tidak lagi melintas di atas bendung tersebut. “Dulu atas permintaan PJT II agar lalu lintas tidak melewati bendung Leuweung Sereuh. Kalau dilihat, semua jalan yang dekat bendung belum di-cor, termasuk yang dari arah CKM. PJT II minta dibuatkan jalan akses baru atau jembatan baru khusus lalu lintas kendaraan,” terangnya.
Rusman menambahkan, pemerintah daerah akan kembali mengkaji kemungkinan pembangunan akses baru untuk mengatasi persoalan ini. “Nanti akan kita coba kaji lagi,” tutupnya. (zal)



