RENGASDENGKLOK, RAKA – Pejalan kaki di depan Pasar Rengasdengklok kini bisa bernapas lega. Rabu (6/2) polisi, koramil dan Satpol PP bersama pedagang serta pemerintah kecamatan Rengasdengklok membuat kesepakatan larangan berdagang diatas jalan dan jembatan perbatasan Kecamatan Rengasdengklok dan Kutawaluya.
Kapolsek Rengasdengklok Kompol Suparno mengatakan, jembatan Pasar Rengasdengklok menuju Kecamatan Pedes itu dikeluhkan masyarakat karena seringkali macet, khususnya pagi hari saat karyawan dan anak sekolah berangkat. “Sedikitnya, 20 PKL setiap harinya berdagang diatas jembatan tersebut dan itu yang membuat arus lalulintas jadi macet,” ucap kapolsek.
Lebih lanjut, kata Kompol Suparno, pihaknya menggelar rapat dan mencari solusi untuk menghindari kemacetan, namun para PKL tetap melakukan aktivitas usahanya. Bersama Muspika Kecanatan Rengasdengklok, serta perwakilan para PKL atau pengurus paguyuban PKL, rapat tersebut menghasilkan ketetapan, yaitu memindahkan para PKL ke tempat lain dan tak jauh dari lokasi awal, sehingga aktifitas para PKL tidak mengganggu para pengguna jalan.
Dibantu pengurus paguyuban PKL, pihaknya sosialisasikan rencana pemindahan PKL yang berada di jembatan. Realisasinya pada Senin (4/2) kemarin dilakukan pemindahan para PKL. “Hari ini kita lakukan pemantauan dan akan kita lakukan terus secara terus menerus agar pedagang tak kembali lagi ke atas jembatan,” terangnya.
Sekertaris Kecamatan (Sekcam) Rengasdengklok Sri Redjeki mengatakan, pemerintah kecamatan melalui Satpol PP berupaya sebisa mungkin menertibkan PKL dan memberi arahan agar aktifitas para PKL tak mengganggu aktifitas warga Rengasdengklok yang lainnya. Ia pun berharap PKL bisa bekerjasama dan tidak lagi berdagang di atas jembatan sesuai kesepakatan, sehingga tidak mengganggu aktifitas warga yang lain atau menghormati hak-hak pengguna jalan. “Kita harap PKL bisa mengerti hal ini, karena untuk kepentingan bersama,” pungkasnya. (rok)
