
Radarkarawang.id– PT PLN Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Tengah (UIT JBT) resmikan Laboratorium Komputer Sayad Boarding School di Kabupaten Karawang.
Bantuan ini merupakan komitmen PLN terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat di lingkungan Perusahaan melalui Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL).
General Manager PLN UIT JBT Handy Wihartady menjelaskan, bahwa program memiliki semangat yang sama dengan program CSR (Corporate Social Responsibility).
“Kalau CSR itu istilah globalnya, di Indonesia kita menyebutnya TJSL. Intinya adalah bentuk tanggung jawab sosial perusahaan kepada masyarakat dan lingkungan sekitar,”katanya, Selasa (14/10).
Baca Juga: Bundaran Depo Pertamina Sering Banjir
Ia menambahkan, program TJSL merupakan agenda rutin tahunan dari PLN, khususnya di bawah naungan Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Tengah yang membawahi wilayah Jawa Barat, Yogyakarta, dan Jawa Tengah.
Untuk wilayah Karawang, pelaksanaan program ini dilakukan melalui UPT Karawang sebagai unit yang bertugas dalam operasional dan pemeliharaan transmisi listrik.
“Ini adalah wujud nyata kami bahwa PLN tidak hanya fokus pada penyaluran tenaga listrik, tetapi juga ingin berkontribusi dalam peningkatan taraf hidup masyarakat, salah satunya melalui bidang pendidikan,”paparnya.
Di Pondok Pesantren Sayad Boarding School Karawang, bantuan meliputi ruangan laboratorium komputer, komputer beserta perlengkapannya, akses internet, peningkatan sarana Pendidikan.
Kemudian pembangunan lapangan olah raga. PLN berharap bantuan ini dapat mendukung proses belajar mengajar dan pengembangan potensi santri secara menyeluruh.
“Harapan kami, para ustad dan anak-anak memiliki kompetensi lebih baik, dan ke depannya dapat bersaing serta berkembang dalam kehidupan,” ujarnya.
Tonton Juga: PASAR SASAGARAN PURWAKARTA
Handy menegaskan, fokus TJSL di Karawang pada sektor pendidikan. Namun, di wilayah lain, PLN juga telah melaksanakan program electrifying agriculture.
Program electrifying agriculture yaitu pemanfaatan teknologi listrik untuk meningkatkan produktivitas sektor pertanian.
“Jadi ke depan, tidak menutup kemungkinan bantuan akan diperluas ke sektor lain, tergantung kebutuhan dan potensi daerah,” terang Handy Wihartady.
Terkait keberlanjutan program, PLN UIT JBT memastikan TJSL bukan program sesaat. “Kami tidak ingin ini hanya sekadar bantuan satu kali.”
“Harus ada pemantauan, peningkatan, dan kesinambungan agar manfaatnya masyarakat rasakan dan alat-alat yang diberikan bisa digunakan secara optimal,” tutupnya. (zal)