HEADLINE
Trending

Satu per Satu Pedagang Cilamaya Tutup Kios

Dari 551 Lapak dan Kios Tersisa 120 yang Aktif

radarkarawang.id – Pasar Baru Cilamaya sepi pengunjung, satu per satu pedagang cilamaya tutup kios. Dari 551 lapak dan kios yang terisi padagang saat ini hanya 120 kios dan lapak.

Pedagang yang juga pengelola pasar Baru Cilamaya H. Karno mengatakan, saat ini pasar Baru Cilamaya tengah sepi pengunjung sehinggga senyebabkan sebagian para pedagang ada yang menutup lapak dan kiosnya. \

Baca Juga : Belum Lama Dibangun, Jalan Tuparev Sudah Diperbaiki Lagi

Menurutnya, di pasar Baru Cilamaya dibagi menjadi tiga blok penjualan yaitu blok A,B dan C dengan total lapak dan kios sebanyak 511. Namun saat ini yang diisi oleh pedagang sekitar 120 kios dan lapak. Blok yang paling sepi pedagang adalah blok C yang diperuntukan untuk berjualan sembako dan sayuran.

“Dulu sempat ada yang jualan sembako dan sayuran tapi sekarang udah pada keluar karena sepi pembeli. Jadi sekarang keadaannya blok C sekarang kosong,” katanya, Selasa (13/5).

Disampaikannya juga, penyebab sepinya pengunjung di Pasar Baru Cilamaya adalah karena faktor ekonomi masyarakat setempat yang menurun. Masyoritas masyarakat adalah petani dan sudah kali musim panen mengalami gagal panen akibat banjir dan hama.

Tonton Juga : Panji “Si Anak Jin” Penakluk Ular Sampai Melawan Diabetes

“Penyebab lainnya adalah adanya pasar online dan banyak pedagang yang berjualan di luaran. Dulu sudah 60 persen lapak dan kios sudah dibooking para padagang, karena waktu itu yang boleh mengisi pedagang yang sudah lunas dan membayar DP akhir banyak pedagang tidak jadi berjualan akibat tidak mampu membayar DP,” paparnya.

Dijelaskannnya, agar Pasar Baru Cilamaya ramai pengunjung dan para pedagang berjualan di dalam, pengelola pasar telah melakukan beberapa langkah. Namun, apakah yang telah dilakukan kurang berpengaruh, karena pasar masih sepi.

“Kami telah menggelar beberapa kegiatan di pasar seperti pasar malam dengan menyediakan berbagai permainan, acara kontes burung, dan kegiatan senam serta promosi-promosi lainnya,”ungkapnya.

Dikatakannya juga, Pemkab Karawang melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) selalu menuntut retribusi pasar kepada pengelola tanpa memikirkan kondisi pasar yang saat ini tengah sepi.

“Bagaimana mau bayar retribusi, untuk biaya pengelolaan atau operasional pasar saja kadang kita bingung mengatur uangnya dengan kondisi pasar yang sepi kaya gini. Maka pemda, bersama PT. Barokah Putra dan investor agar bekerja sama, agar pasar ramai pengunjung,” tutupnya.

Sementara itu, saat di konfirmasi kepada Kepala Bidang Pasar Disperindag Kabupaten Karawang Burhan, yang bersangkutan tidak memberikan jawaban hingga berita ini sampai pada meja redaksi. (zal)

Related Articles

Back to top button