Pocong, Zombie Minta Sumbangan Agustusan
LEMAHABANG, RAKA – Satu bulan jelang HUT Republik Indonesia, stand ngencleng di tepian jalan di tiap desa mulai menjamur. Seperti yang dilakukan para remaja di Dusun Krajan 2, Desa Pasirtanjung, Kecamatan Lemahabang. Namun ada yang berbeda dari biasanya, mereka kenakan atribut ala hantu sebagai penarik minat serta menghibur pengendara yang melintas.
“Selain ngencleng, kita ingin menghibur para pengendara yang melintas agar tidak merasa jenuh. Maka kita ambil tema pakaian hantu ini, sebagai pembeda,” kata seorang panitia, Angga kepada Radar Karawang, Jumat (5/7).
Menurutnya setiap tahun para remaja Dusun Krajan 2 ini rutin menggelar perlombaan ala agustusan. Dan tema berkostum ala hantu ini, merupakan cara yang jitu menarik minat pengendara. “Ada pengaruhnya juga sih, pendapatan kita juga jadi nambah. Mudah-mudahan cukup buat acara nanti,” akunya.
Rencananya, lanjut Angga, di hari kemerdekaan nanti, dia bersama panitia lain sepakat untuk menggelar organ tunggal sebagai hiburannya. Dilengkapi dengan perlombaan yang biasa digelar tiap tahun, seperti makan kerupuk, balap karung dan panjat pinang. “Makanya kita cari cara untuk mendapatkan dana yang lebih untuk menggelar hiburan organ tunggal,” katanya.
Remaja berseragam pocong yang masih duduk di bangku SMK, Asep meskipun mukanya didandani ala hantu, bahkan tubuhnya dibungkus kain putih ala pocong mengaku senang. Karena usahanya ini bisa menghibur pengendara, dan bisa menarik minat pengedara juga. “Seneng aja sih, sambil seru-seruan tapi bermanfaat,” ujarnya.
Remaja lainnya yang didandani ala zombie, hingga memasang rantai besar di kakinya, Wandi mengaku tak merasa risih, justru sebaliknya. Ia merasa semua yang dilakukan hanya untuk menghibur dan menarik minat pengendara yang melintas. “Menarik minat supaya pengendara tak bosan,” pungkasnya. (rok)