Pokmaswas tak Terima Dituduh Persekusi
CILAMAYA WETAN, RAKA – Buntut perkara “Bisikan Najib” terus berlanjut. Giliran Kelompok Masyarakat Pengawas Pesisir (Pokmaswas) Mina Jaladri Pasirputih beberkan kesaksiannya di hadapan awak media.
Bertempat di Kantor Camat Cilamaya Wetan, Pokmaswas Pasirputih Sahari membantah penindakan yang dilakukannya adalah persekusi. Sejak awal dirinya sudah menjelaskan, bahwa yang mengantongi SK dari Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Karawang menerima laporan dari petani setempat, bahwa ada pasir laut yang dibawa seseorang beberapa karung di lepas bibir pantai Pasirputih. Dirinya sebagai Pokmaswas perlu mengecek informasi tersebut. “Walhasil memang benar pasir laut dibawa berkarung-karung,” ungkapnya.
Tapi dia tidak tahu disuruh siapa orang yang mengambil pasir di bibir pantai, yang seharusnya dilestarikan sebagaimana Perda Sepadan Pantai. Karenanya, saat mengecek dirinya memilih menguntit orang tersebut, sampai akhirnya pasir-pasir itu ternyata dibawa ke rumah Najibullah. Saat itu, dia langsung tangkap tangan dan hanya mempertanyakan orang pengambil pasir ini. “Untuk siapa pasir laut ini dibawa?” tanyanya.
Ia melanjutkan, saat ditanyakan berulang-ulang sampai tiga kali, si pesuruh ini diam, kemudian Najib keluar dari rumahnya sambil spontan bilang bahwa dirinya yang menyuruh, dan langsung menyerang yang kesannya menantang dirinya. Sejurus kemudian, dirinya dan teman yang mendatangi kediaman Najib, itu mengeluarkan handphone dengan maksud mau memfoto barang bukti pasir. Tapi HP temannya yang mau memfoto itu direbut paksa, hingga terjadi cek cok disana. “Jadi tidak ada persekusi, pengeroyokan dan lainnya. Saat OTT, Najib keluar rumah dan bilang, saya yang suruh, emang kenapa? Emang saya takut sama kamu?” kata Sahari menirukan tantangan Najib.
Dirinya ingin menasihati Najib, karena pengambilan pasir adalah kali kedua, setelah sebelumnya juga dia laporkan Najib soal dugaan penggalian tambak ke PPNS Provinsi Jawa Barat. “Polsus perikanan yang lebih tahu,” ujarnya.
Saat itu juga, pihaknya melaporkan kejadian ini ke Pol Air, Pol Sus hingga Dinas Kelautan dan Perikanan. Dan Najib juga melapor ke polsek. “Jadi bohong kalau selama ini disebutkan bahwa tidak ada proses hukum, karena saya juga sering dipanggil polsek untuk dimintai keterangan,” tuturnya.
Menurutnya, jika pihak Najib bilang wong cilik, dirinya juga sama wong cilik yang kebetulan diberi kepercayaan menjadi Pokmaswas dan harus menjaga kelestarian lingkungan pesisir, sawah petani hingga laut. “Pasirputih bisa dilihat saat ini sudah jadi hutan mangrove, karena semangat Pokmaswas dan masyarakat pesisir untuk melestarikan pesisir ini,” katanya.
Polsus Kementerian Kelautan dan Perikanan Wawan Setiawan saat dikonfirmasi kaitan pelanggaran Najibullah, dan tidak menghadiri konferensi pers di Kecamatan Cilamaya Wetan, sampai berita ini ditulis yang bersangkutan tidak memberikan balasannya. (rud)