Pola Hidup Warga Karawang Disindir Staf Kepresidenan
TEMPURAN, RAKA- Saat kampanye dan Deklarasi Zero Stunting di Halaman Kantor Kecamatan Tempuran bersama ratusan Mahasiswa dan Akademisi Kedokteran Universitas Padjajaran Bandung, Minggu (9/12). Perwakilan Staff Kepresidenan, Dr dr Riyan M.Phd sindir Bupati Karawang. Pasalnya, syarat memenuhi bebas Stunting selain ketersediaan pangan dan pola asuh, Sanitasi lingkungan menjadi kontributor suatu daerah dikatakan bebas Stunting.
Sayangnya, sungai-sungai di irigasi Karawang, masih belum sehat sanitasinya karena sering ditemukan Mck di sungai, atau yang akrab dengan istilah Helikopter. “Di sini katanya minim Stunting, tapi pra syaratnya saya lihat berpeluang terjadi, karena saya melihat kok banyak masyarakat yang masih BAB sembarangan di sungai dan Irigasi, jadi sanitasinya gak bersih. Tolong ibu Bupati tindaklanjuti ya,” Kata Riyan.
Dirinya yang mewakili Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko ini mengatakan, pihaknya menargetkan 2018 akhir ini banyak yang sudah melakukan deklarasi stunting, dan tahun depan akan lebih banyak kampanye di sosial media. “Targetnya 28 persen stunting itu bisa zero dan terus menurun di tahun 2019. Apalagi, ini adalah target yang secara khusus jadi perhatian nasional,” ungkapnya.
Ia melanjutkan, Karawang tidak masuk dan sudah zero stunting, karena tiga hal yang menunjangnya harus dipenuhi, yaitu ketersediaan pangan yang cukup. Menurutnya di Karawang sudah tidak perlu diragukan lagi.
Kemudian pola asuh anak dimana ibu-ibu bisa memberikan asi ekslusif dan pemberian makanan yang bergizi, dan terakhir adalah kebersihan santitasi. Apalagi di Indonesia masih ada 4,5 juta stunting, dimana 80 persennya ada di Pulau Jawa dan 10 persennya di Jawa Barat. “Zero stunting ini jadi prioritas nasional dan sudah ada di RPJMD tahun 2014. Ini bukan pekerjaan sederhana, karena sepanjang 2018, dari tahun-tahun sebelumnya ada 9 juta, sekarang stunting di Indonesia sisa 4,5 juta jiwa,” katanya.
Menyikapi arahan dari perwakilanr staf kepresidenan, Cellica mengklaim, setiap tahun ribuan MCK di Karawang dibangunkan. “Saya heran mengapa masih saja masyarakat menggunakan sanitasi tidak sehat, dimana orang sini menyebutnya dengan istilah helikopter,” kilahnya. (rud)