Rahasiakan Nama Penerima Bantuan Guru Ngaji

ISI FORMULIR: Calon penerima bantuan guru ngaji mengisi form yang sudah disediakan. Di Desa Rengasdengklok Selatan, ada 60 guru ngaji yang bakal mendapat bantuan dari pemda ini.
RENGASDENGKLOK, RAKA – Dari 100 guru ngaji, hanya 60 orang yang bakal dapat bantuan insentif tahunan dari Pemerintah Daerah (Pemda) Karawang. Untuk menghindari polemik, Pemerintah Desa Rengasdengklok Selatan, Kecamatan Rengasdengklok merahasiakan nama-nama guru ngaji yang akan mendapat bantuan ini.
Data guru ngaji yang terdaftar, merupakan guru ngaji yang berada di sembilan dusun di Desa Rengasdengklok Selatan. Tapi pemerintah desa tidak terbuka mengenai jumlah dan nama-nama guru ngaji di setiap dusun yang mendapatkan uang intensif tahunan tersebut, karena takut terjadi kecemburuan sosial di lingkungan Desa Rengasdengklok Selatan. “Takut ada kecemburuan sosial, padahal kan kita sistemnya rolling (gantian),” jelas Tika Restika, bendahara Desa Rengasdengklok Selatan, kepada Radar Karawang, Selasa (7/4).
Lebih lanjut, kata Ika, panggilan akrab Tika Restika, sudah ada beberapa guru ngaji yang bertanya karena tidak terdata sebagai penerima honor daerah tahun ini, padahal mereka tahun sebelumnya sudah menerima. “Kadang guru ngaji ada juga yang gak mau nerima (ikhlas),” katanya.
Untuk pencairan honor guru ngaji, lanjutnya, langsung melalui rekening masing-masing tanpa perantara dari desa, namun pihaknya belum dapat informasi soal waktu pencairannya.
Darim, kepala Desa Rengasdengklok Selatan mengaku, soal jumlah guru ngaji yang mendapatkan honor daerah ini sesuai kouta yang diterima. Kemudian Darim tidak memberikan secara gamblang nama guru ngaji atau jumlah per dusun yang mendapatkan honor daerah. “Yang jelas kita juga akan menginformasikan perihal-perihal guru ngaji itu sesuai kouta yang kita terima,” paparnya.
Sebelumnya, Ujang Supriatna guru ngaji Dusun Warudoyong Desa Rengasdengklok Selatan yang terdata sebagai penerima honor daerah di tahun ini, mengakui tahun sebelumnya tidak mendapatkan honor daerah. “Kalau gak salah terkahir dapet honda itu Rp1.200.000 waktu tahun 2017,” pungkasnya. (mra)