Ponpes Al-Muhajirin Perketat Penerapan Protokol Kesehatan

JAGA KESEHATAN : Ponpes Al-Muhajirin menerapkan protokol kesehatan ketat kepada santrinya sebagai langkah pencegahan penyebaran Covid-19.
PURWAKARTA, RAKA – Mengantisipasi penyebaran Covid-19, Ponpes Al-Muhajirin menyosialisasikan tentang tata cara mencegah penyebaran virus corona kepada para santrinya. Sosialisasi tersebut menghadirkan petugas kesehatan dari puskesmas sebagai pemateri.
Ketua Satgas Penanggulangan Covid-19 Ponpes Al-Muhajirin Heru Rojikin menyampaikan, pelaksanaan penyuluhan kesehatan bertujuan untuk menghindari dan mencegah penyebaran virus corona di lingkungan Ponpes. “Kami akan selalu berupaya agar di lingkungan Ponpes Al-Muhajirin steril dari Covid-19,” ujar Heru melalui keterangan tertulisnya.
Selain menerapkan protokol kesehatan, pihaknya juga dibantu oleh petugas puskesmas memberikan penyuluhan kepada para santri. “Yaitu, tentang tata cara menjaga diri agar terhindar dari virus corona atau Covid-19,” ujarnya. Sementara itu, Anisa salah seorang santri Ponpes Al-Muhajirin mengaku senang bisa kembali ke ponpes setelah lama melaksanakan kegiatan belajar secara daring di rumah. “Kami bahagia bisa kembali ke pondok, dan kami sangat berterimakasih kepada Ponpes Al-Muhajirin yang telah memberikan penyuluhan kesehatan agar kami terhindar dari virus corona. Sehingga, kami bisa kembali belajar dengan nyaman dan tenang,” ujarnya.
Kedatangan santri kembali ke Pondok Pesantren Al-Muhajirin sudah dimulai sejak Minggu (5/7) lalu. Al-Muhajirin pun menerapkan mekanisme khusus dan menerapkan protokol kesehatan ketat dalam menyambut kedatangan para santrinya itu. “Kedatangan santri mekanismenya bergiliran per angkatan baik santri putra dan putri. Ini untuk menghindari terjadinya kerumunan atau penumpukan dan mematuhi phisycal distancing. Bahkan kedatangan santri masih akan berlangsung hingga 10 hari ke depan,” kata Heru.
Pihaknya juga menganjurkan orang tua santri untuk mengantarkan anaknya menggunakan kendaraan pribadi. Ini bertujuan agar santri bisa steril dari virus corona setelah karantina mandiri selama 14 hari di rumah masing-masing. “Sesuai instruksi pimpinan pesantren, kami menerapkan protokol kesehatan sesuai standar. Mulai dari mobil pengantar santri hanya sampai gerbang, santri masuk pesantren harus melalui bilik disinfektan, hingga dicek suhu tubuhnya,” kata Heru.
Sementara itu, Karunia, bagian sarana menyampaikan, bahwa fasilitas untuk pencegahan Covid-19 sudah dipersiapkan oleh pesantren. “Pesantren sudah menyiapkan ruang isolasi hingga menambah fasilitas Poskestren. Kami juga menyediakan lebih dari 60 buah tempat cuci tangan dan mengurai 50 persen jumlah penghuni kamar. Jadi apabila dalam satu kamar biasanya ada 20 santri maka kini menjadi 10 santri saja,” ujarnya. (gan)