Posisi Ketua DPC PDIP Tergantung DPP
PURWAKARTA, RAKA – Ketua DPC PDIP Kabupaten Purwakarta, Acep Maman akhirnya angkat bicara. Ia mengaku mendapat sembilan rekomendasi dari Pimpinan Anak Cabang.
“Tidak ada strategi-strategian, karena mekanismenya sudah jelas. Nanti keputusan dari DPP yang memutuskan ketua terpilih dan formatur. Sementara dari 17 PAC itu, saya masih mengungguli usulan, sebanyak 9 PAC,” kata Acep.
Menurutnya, persoalan diterima atau tidak usulan PAC, itu merupakan urusan dan ranah DPP. Yang jelas jika dirinya kembali terpilih, sudah menyiapkan langkah regenerasi. “Siapapun calonnya, Acep Maman tetap akan unggul,” klaimnya.
Ia mengatakan, akan banyak hal yang mesti dievaluasi saat dirinya menang kembali. Utamanya, evaluasi mental kepengurusan. Mengenai kekalahan PDIP di pilkada dan pileg, tak serta merta harus ditumpukkan kesalahannya kepada dirinya. “Tidak benar itu, semua stakeholder partai punya dampak dan tanggung jawab. Banyak isu sara yang menyebabkan PDIP mengalami kekalahan di daerah,” ujarnya.
Jika terpilih, ia juga bakal merombak kepengurusan dan menggantinya dengan yang lebih berkualitas. “Evaluasi kekurangan pengurus dan akan diganti dengan yang lebih berkualitas,” ujarnya.
Sementara, Ketua Badan Pemenangan Pemilihan Umum (Bappilu) DPC PDIP Purwakarta A Harist Yogie membenarkan jika Ketua DPC PDIP Purwakarta Acep Maman masih mendominasi usulan PAC.
Namun kata dia, usulan tersebut tidak menjadi jaminan karena mekanisme sekarang berbeda dengan konfercab tahun 2014. “Dulu penjaringan di ranting dan PAC lalu ke DPC. Sekarang penjaringan hanya usulan dari PAC. Tidak ada eksekusi, hanya usulan saja,” kata Yogie, yang juga kandidat calon ketua DPC dengan tiga rekomendasi PAC.
Meski banyak dinamika dalam konfercab tahun ini, Yogie memastikan tubuh PDIP Purwakarta masih utuh. Tidak ada perpecahan, terbukti dengan usulan yang beragam. “Kita masih dalam komposisi kompak. Adapun ketua sendiri sudah jelas mendominasi usulan sebanyak 9 dari 17 PAC. Tapi ini belum merupakan sebuah jaminan karena mekanisme penetapannya dari DPP,” jelasnya.
Penetapan dan pengumuman ketua terpilih sendiri akan dilaksanakan pada 14 Juli 2019 bertempat di Bekasi. Keputusan berbarengan dengan konferensi DPC PDIP di zona IV meliputi Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi, Kota Depok, Karawang dan Purwakarta.
Terlepas dari itu, ia menanggapi faktor kekalahan PDIP di Purwakarta. Jawa Barat termasuk Purwakarta di dalamnya, secara raihan suara PDIP mengalami penurunan. Namun penurunan tersebut bukan kesalahan DPC saja. “Ini politik berkembang. Bisa dari pilpres efek. Pilpres 2014 kita kalah dan sekang juga sama. PDIP Purwakarta terdampak imbas dinamika politik Jawa Barat,” katanya.
Adapun, ke depan yang mesti dilakukan yakni mengembangkan persiapan sumber daya manusia untuk struktural kepengurusan DPC. “Menghadapi pertarungan ke depan, kita berat mempertahankan kemenangan. Ketimbang merebut kemenangan itu. Dengan demikian, PDIP Purwakarta mesti menjalankan konsolidasi secara konkrit dalam koridor AD/ART tentunya,” katanya. (ris)